RBG.ID-BOGOR, Dugaan kecurangan dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA Negeri di Kota Bogor, langsung direspon Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Untuk membuktikan dugaan kecurangan PPDB tersebut, Bima Arya melakukan inspeksi mendadak ke Gang Selot, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah pada Kamis (6/7/2023) sore.
Gang Selot, Kelurahan Paledang, merupakan pemukiman penduduk paling dekat dengan lokasi SMAN 1 Kota Bogor.
Baca Juga: Jennie BLACKPINK Nangis Nyanyi Lagu Tally di Panggung, Liriknya Disebut Cocok dengan Situasinya
Hal itu dilakukan Bima Arya untuk menanggapi ratusan laporan masyarakat mengenai dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA jalur zonasi tahun 2023.
Dalam sidak itu, Bima Arya memeriksa kebenaran alamat yang dicantumkan oleh calon peserta didik yang mendaftar ke SMPN 1 Kota Bogor. Terutama peserta didik yang titik koordinatnya sangat dekat dengan sekolah.
Alamat itu kemudian dicocokan dengan kondisi sebenarnya di permukiman warga di wilayah tersebut. Nama pendaftar dikonfirmasi langsung ke rumah-rumah yang tercantum di alamat tersebut.
Baca Juga: Pengemis yang Viral Usai Party Bareng LC di Pati Mengaku Kapok dan Tak Ingin Minta-minta Lagi
Hasilnya, Bima Arya menemukan banyak data calon peserta didik yang tidak cocok dengan kondisi sebenarnya. Sejumlah nama diketahui tidak tinggal di rumah itu, dan tidak juga dikenali oleh sang pemilik rumah serta warga.
“Ada beberapa rumah yang tidak kami temukan nama anak itu. Ada pula yang mencurigakan yakni menggunakan kooridinat dekat padahal alamatnya jauh,” ucap Bima.
Selain itu, Bima juga menyebut di Gang Selot hanya ada beberapa anak yang tengah berada di usia masuk sekolah. Sementara dalam catatannya ada 36 anak yang mendaftar ke SMPN 1 Kota Bogor.
Bima Arya memutuskan, ada kecurangan dalam pelaksanan pendaftaran PPDB. Modus yang digunakan di antaranya melalui perpindahan KK, penambahan anggota KK, dan manipulasi KK.
“Kami listing semua indikasi itu karena pemilik KK-nya saja tidak tahu datanya dimanipulasi. Akan kami lihat nanti kasusnya, bisa jadi berbeda-beda,” tuturnya.
Artikel Terkait
Muncul Dugaan Manipulasi KK, Panitia PPDB SMAN 4 Bogor dan SMAN 1 Bogor Bilang Begini
Ada Dokumen PPDB Cantumkan Ganjar Gunawan sebagai Kadisdukcapil tahun 2021, Padahal Saat Itu Belum Menjabat
Dewan Pendidikan Kota Bogor Banjir Keluhan PPDB, Deddy Karyadi: Ada Orang Tua yang Harus Bayar Jutaan Rupiah
Soal Dugaan Kecurangan PPDB, SMAN 1 Kota Bogor: Kami Hanya Lihat dari Komputer Secara Kasat Mata
Bima Arya Tegaskan Bakal Usut Tuntas Kecurangan dan Manipulasi Data KK PPDB SMA di Kota Bogor