Sebanyak 5 Ribu Tenaga Honorer Terancam Kehilangan Pekerjaan, Begini Upaya Pemkab Gresik

RBG.ID – Nasib ribuan para tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik di ujung tanduk.

Hal itu sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai, honorer yang akan dihapus pada 28 November 2023.

 Baca Juga: Sudah 2 Kali Kena SP, Begini Perilaku Guru Honorer SMK di Cirebon Sabil Fadhillah ke Murid-murid

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Khusaini mengatakan, memang sesuai PP 49/2018 itu, yang disebut aparatur sipil negara (ASN) hanyalah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan pegawai negeri sipil (PNS).

Guna memfasilitasi para tenaga honorer, setiap tahun Pemkab Gresik sebenarnya sudah mengusulkan seleksi PPPK maupun ASN.

’’Tahun ini pun kami sudah ajukan usulannya sebanyak 500 formasi,’’ ujarnya.

 Baca Juga: Bukan karena Ridwan Kamil, Ini Alasan Sebenarnya Pemecatan Guru Honorer di Cirebon oleh SMK Telkom Cirebon

Namun, akibat masih banyaknya honorer itu, tidak mungkin diusulkan dalam satu tahap seleksi.

Dengan begitu, Pemkab Gresik setiap tahun mengusulkan formasi seleksi.

Tenaga honorer itu tersebar di seluruh OPD. Terbanyak didominasi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.

 Baca Juga: Ratusan Guru Honorer Akan Demo Minta Pembatalan Penempatan Dicabut Kembali

Khusaini mengatakan, rencana penghapusan tenaga honorer itu kini tengah dibahas di Kemen PAN-RB terkait solusi menindaklanjuti PP itu.

Namun yang jelas, lanjut Khusaini, pihaknya memastikan tidak ada pemberhentian hubungan kerja (PHK) tenaga honorer.

’’Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar honorer yang saat ini bekerja tidak diberhentikan,’’ tambahnya.