Minggu, 21 Desember 2025

Sewa Lapak di Jalan Panjang Dipungut Rp 700 Ribu per Bulan, Pedagang Takjil Mengaku Tak Keberatan

- Jumat, 24 Maret 2023 | 08:19 WIB
Kemacetan panjang menjalar di Jalan Panjang Arteri, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (23/3) sore hari menjelang buka puasa karena banyak pedagang takjil musiman.  (Takzia Royyan/ JawaPos.com)
Kemacetan panjang menjalar di Jalan Panjang Arteri, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (23/3) sore hari menjelang buka puasa karena banyak pedagang takjil musiman. (Takzia Royyan/ JawaPos.com)

 

RBG.ID – Pedagang takjil bernama Sutini, 50, mengaku berjualan di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dikenakan biaya alias tidak gratis.

Sewa lapak dan berjualan di wisata kuliner yang sudah terkenal itu dimintai biaya kepada “pemegang” daerah itu.

“Dipungut biaya (sewa lapak) per bulan Rp 700 ribu,” ucapnya ketika ditemui wartawan di lokasi, Kamis (23/3).

BACA JUGA:Miris! Prostitusi Online di Puncak Tetap Beroperasi Bahkan Saat Bulan Suci Ramadan

“(Pembayarannya) Ada yang megang,” ujarnya.

Ia tidak ingin menceritakan lebih lanjut soal “pemegang” yang dimaksud siapa.

Tapi, dengan penghasilannya yang cukup tinggi dari hasil berjualan di Jalan Panjang, Sutini tak merasa keberatan dengan tarif itu.

Walau hanya sebulan berjualan di Jalan Panjang, ia mengaku keuntungan yang diperolehnya lebih besar daripada dirinya berjualan di pasar seperti biasa.

“Sehari Rp 500 ribu. Kalau nggak jualan di sini paling Rp 300 ribu,” ujarnya.

BACA JUGA:Sempat Nenggak Miras Bareng, Leher Pria Asal Palembang Digorok Temannya

Baru hari pertama berjualan, dagangan gorengan, lontong, dan kolak Surtini memang cukup ramai pembeli.

“Pembelinya dari mana-mana. Orang pulang kerja,” jelasnya.

Ia sendiri mengaku buka dagangan mulai pukul 14.00 hingga azan Magrib.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X