RBG.ID - Insiden kebakaran terjadi di kawasan Pasar Taman Puring, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Senin sore28 Juli 2025 sekitar pukul 18.02 WIB. Peristiwa tersebut sontak menghebohkan para pedagang dan pengunjung pasar menjelang waktu berbuka.
Jalan di sekitar area kebakaran ditutup total oleh pihak kepolisian. Penutupan ini menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan sekitar Pasar Taman Puring.
Beberapa petugas lalu lintas bersama warga setempat terlihat turut membantu mengarahkan pengendara untuk mencari jalur alternatif.
Baca Juga: RSUD Bakti Pajajaran Hadirkan Layanan Kesehatan Tradisional Klinik Akupuntur Medik Pertama di Jawa Barat
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai penyebab kebakaran serta jumlah kios atau lapak yang terdampak. Pihak Gulkarmat Jakarta Selatan masih fokus pada proses pemadaman dan pengamanan area sekitar lokasi kebakaran.
Profil Pasar Taman Puring
Di balik tragedi kebakaran ini, Pasar Taman Puring menyimpan profil dan sejarah yang kaya, menjadikannya lebih dari sekadar kumpulan kios.
Ia adalah simbol resiliensi ekonomi dan denyut nadi gaya hidup sebagian warga ibu kota.
Baca Juga: Breaking News! Kebakaran Hebat Melanda Pasar Taman Puring di Kebayoran, Jakarta Selatan
Dikutip dari berbagai sumber, jauh sebelum dikenal sebagai pusat sepatu KW (kualitas super) dan barang fesyen terjangkau, kawasan Taman Puring memiliki riwayat yang berlapis.
Sejarahnya dimulai sekitar tahun 1960-an sebagai pangkalan oplet dan tempat mangkal para pedagang pikulan.
Baru pada tahun 1983, Gubernur DKI Jakarta saat itu meresmikan sebagian area untuk menampung para pedagang barang bekas di Jakarta Selatan.
Baca Juga: Alhamdulillah! Inflasi Kota Bogor Masih Terjaga, Ketersediaan dan Harga Pangan Tetap Stabil
Namun, titik balik yang membentuk karakter Pasar Taman Puring seperti sekarang terjadi pada era krisis moneter (krismon) 1997-1998.
Di tengah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyediakan tenda-tenda sementara di area taman bagi warga yang kehilangan pekerjaan untuk mencari nafkah.
Mereka hanya diizinkan berdagang pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga melahirkan sebutan "Pasar Tunggu" (Sabtu-Minggu).
Baca Juga: Superhero Andalan Kembali! Sinopsis Film Superman (2025) Mengejutkan Para Penggemar Film Superhero
Seiring waktu, para pedagang ini "meluber" dan menutupi hampir seluruh area taman, hingga akhirnya direlokasi dan ditata menjadi bangunan yang lebih modern.
Sejak itulah, reputasi Taman Puring sebagai pusat penjualan sepatu murah, baik yang orisinal sisa pabrik (di masa lalu) maupun replika, mulai terbangun.
Tak hanya sepatu, pasar ini menjadi surga bagi pemburu tas, jam tangan, pakaian olahraga, hingga suku cadang mobil dengan harga miring.
Kebakaran yang terjadi hari ini bukan hanya melenyapkan kios dan barang dagangan.
Peristiwa ini melukai sebuah ikon budaya dan ekonomi Jakarta, sebuah tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup ribuan orang, dari para pedagang yang berjuang menyambung hidup hingga para pembeli yang mencari kebahagiaan sederhana lewat sepasang sepatu baru.
Saat api berhasil dipadamkan, yang tersisa bukan hanya puing arang, tetapi juga pertanyaan tentang masa depan surga barang murah yang legendaris ini.***
Artikel Terkait
Kebakaran Melanda Permukiman Padat Mangga Besar : Tidak Ada Korban Jiwa, 3 Korban Luka Sudah Ditangani Tim Medis
Diduga Akibat Korsleting Listrik, Ini Awal Mula Kebakaran Gedung Kementerian ATR/BPN
Kebakaran Dua Unit Kapal di Dermaga Ancol, Akibatkan Kerugian Capai Rp700 Juta, 1 Orang Tewas dan 6 Alami Luka-luka
Kebakaran Jenggot! Rifqi Rafsanjani Minta Sang Mantan Takedown Unggahan Kasus Kekerasan dan Pinjol, Merasa Terpojok?
Breaking News! Kebakaran Hebat Melanda Pasar Taman Puring di Kebayoran, Jakarta Selatan