Di banyak perusahaan, isu kesehatan mental masih menjadi hal tabu.
Pegawai kerap merasa takut dicap “lemah” jika berkonsultasi dengan psikolog atau menyampaikan tekanan kerja.
Padahal, di banyak negara maju, keberadaan psikolog kantor dan program kesejahteraan mental adalah kewajiban standar.
Sayangnya, di Indonesia, fasilitas seperti ini masih menjadi kemewahan, hanya dimiliki segelintir perusahaan besar.
Ironisnya, generasi muda seperti Gen Z yang justru mulai terbuka soal kesehatan mental, seringkali dihadapkan pada lingkungan kerja yang penuh target, minim empati.
Tempat kerja ideal seharusnya bukan hanya tempat mengejar produktivitas, tetapi juga menciptakan rasa aman, dukungan emosional, dan empati sosial.
Tanpa itu, tekanan kerja bisa berubah menjadi bencana.
Kematian tragis RANK seharusnya menjadi alarm keras bagi semua institusi, terutama yang besar dan mapan.***
Artikel Terkait
Berhasil Selamat, Fiersa Besari dan Dua Pendaki yang Tewas di Puncak Carstensz Ternyata Tidak dalam Satu Rombongan
Viral! Anak dan Istri Tewas Diterjang Banjir Sukabumi, Suami Malah Santai Berjualan hingga Bikin Geram Warga
Tragis, Tiga Anggota Polisi Tewas Ditembak Usai Gerebek Tempat Taruhan Sabung Ayam di Lampung
Update Mudik Lebaran 2025: Polri Catat 228 Kecelakaan, 22 Orang Tewas, 287 Luka-Luka Saat Lebaran
ASN Dinkes Temanggung Tewas di Gunung Merbabu, Ternyata lewat Jalur Pendakian Ilegal
Sempat Hilang di Jalur Ilegal, Begini Awal Mula Pendaki Sugeng Parwoto Ditemukan Tewas di Gunung Merbabu