Bukan Cuma Pasien USG, Dokter Syafril Firdaus Diduga Pernah Melecehkan ART Hingga KDRT

RBG.id - Sosok dokter kandungan Syafril Firdaus terus menuai sorotan publik usai namanya terseret dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pasien USG.

Tak hanya itu, kini muncul fakta baru yang mengungkap dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pelecehan lainnya yang dilakukan oleh dokter tersebut.

Dilansir RBG.id melalui akun X @marwan_militia terungkap bahwa M Syafril Firdaus pernah melakukan kekerasan fisik terhadap mantan istrinya.

Baca Juga: Aksi Bejatnya Terbongkar, Syafril Firdaus Kini Sibuk Hubungi Pasien yang Jadi Korban Pelecehan

Dalam unggahan tersebut, ia mengaku sebagai sepupu dari mantan istri M Syafril dan mengetahui langsung perilaku buruk sang dokter.

"For your info, dr. I ini bernama Iril dengan nama panjang Syafril Firdaus, dia merupakan mantan suami sepupu saya yang sempat main tangan terhadap sepupu saya dan juga attempt tindakan cabul terhadap pembantu rumah tangga mereka," tulis akun tersebut dalam cuitan yang dibagikan pada (14/04/2025).

Unggahan ini menyertakan tangkapan layar dari akun Instagram M Syafril Firdaus, sebagai penguat identitas sosok yang tengah menjadi sorotan itu.

Baca Juga: Film Series Duren Jatuh Tayang Dimana Saja? Ini Link Nonton Kualitas HD Anti Lemot yang Bisa Diakses

Sebagai informasi, Kasus yang menimpa Syafril Firdaus pertama kali mencuat setelah akun Instagram @drg.mirza membagikan bukti-bukti pelecehan terhadap pasien.

Rekaman CCTV Pelecehan Viral di Medsos

Salah satunya berupa rekaman CCTV yang menunjukkan sang dokter menyentuh bagian tubuh pasien secara tidak pantas saat melakukan pemeriksaan USG.

Unggahan Dokter Mirza memicu gelombang pengakuan dari korban lain. Lewat pesan langsung, sejumlah akun mengaku juga menjadi sasaran tindakan serupa dari M Syafril.

Baca Juga: Akui Sudah Bercerai, Istri Syahril Firdaus Ternyata Sudah Tak Tahan dengan Tabiat Bejat Sang Dokter Kandungan

Korban dalam video terlihat berusaha menghindar dari sentuhan sang dokter, sementara warganet mengecam keras tindakan yang dianggap tidak profesional dan melanggar etika medis.