Akui Sudah Bercerai, Istri Syahril Firdaus Ternyata Sudah Tak Tahan dengan Tabiat Bejat Sang Dokter Kandungan

RBG.id – Kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter kandungan Syafril Firdaus di Garut terus menjadi sorotan publik.

Tak hanya pelaku, mantan istri sang dokter kini ikut menjadi perhatian setelah menyampaikan pernyataan tegas melalui media sosial.

Melalui unggahan akun X @thiana, mantan istri Syafril mengaku telah menerima banyak pesan dari para korban yang meminta pertanggungjawaban.

Baca Juga: Pakansari Bersiap Jadi Destinasi Kuliner Malam, Pemkab Bogor Bentuk Paguyuban PKL

Ia menegaskan bahwa dirinya telah resmi bercerai dengan dokter tersebut dan meminta para korban untuk langsung menghubungi yang bersangkutan.

“Bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan perilaku mantan suami saya, silakan hubungi yang bersangkutan langsung dan mohon untuk tidak menghubungi saya lagi. Sudah sangat banyak aduan yang sampai saat ini masih saya terima,” tulisnya.

Ia juga mengungkap bahwa sudah mencurigai perilaku mantan suaminya sejak awal Februari 2025, yang kemudian menjadi alasan utama untuk mengakhiri pernikahan mereka.

Baca Juga: Apa Akun IG M Syafril Firdaus? Ramai Dicari Warganet Gegara Kasus Pelecehan Bumil Saat USG di Garut

Kasus ini pertama kali mencuat di media sosial setelah akun Instagram @drg.mirza membagikan sejumlah bukti yang mengindikasikan dugaan pelecehan seksual terhadap pasien.

Dalam unggahan Instastory-nya, Dokter Mirza mempublikasikan rekaman CCTV yang menunjukkan perilaku tidak pantas dokter Syafril saat melakukan pemeriksaan USG.

Tayangan tersebut menunjukkan tangan sang dokter menyentuh area sensitif pasien, yang tampak berusaha menghindar.

Unggahan ini pun menuai reaksi keras dari warganet, dan beberapa korban lainnya mulai berani berbicara melalui pesan langsung ke akun Dokter Mirza.

Baca Juga: Bejat! Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Bumil Saat USG, Rekaman CCTV Jadi Bukti

“Buktinya lengkap, laporan polisi juga sudah ada,” tulis Dokter Mirza, seraya mengajak korban lain untuk turut speak up.