Maraknya remaja yang terkena gangguan mental di NTB, dapat disebabkan dari pola asuh orang tua.
Selain itu, ada faktor lainnya yang mempengaruhi, seperti, faktor sosial, ekonomi, genetik, hormon, traumatis, hingga krisis identitas.
Fitriani menjelaskan, dampak dari gangguan mental yang terjadi pada remaja di NTB tersebut dapat berupa kesulitan tidur, sakit perut, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, kesedihan mendalam hingga parahnya muncul Hasrat untuk mengakhiri hidup.
Dalam penyembuhan gangguan mental ini, Fitriani menyebut para penderita sebetulnya bisa kembali sehat seperti semula, asal dengan penanganan yang tepat.
Ia juga membeberkan beberapa cara mudah dalam mengatasi gangguan mental itu, antara lain, merubah gaya hidup menjadi lebih sehat, mengekspresikan diri, melatih fokus hingga melakukan konsultasi dengan psikolog.
Sebenarnya, pengidap gangguan mental tersebut adalah orang-orang yang butuh didukung dan diarahkan agar memiliki kegiatan yang positif.
Fitriani mengungkapkan, keberadaan tim yang mampu mendukung para pengidap agar menjaga kesehatan mentalnya, tentunya sangat diperlukan dan juga bisa menyembuhkan.***
Artikel Terkait
Innalillahi Ibu Kos Ditemukan Tewas Terkapar Ditangan Penghuni Kosan, Saksi: Awalnya Ada Suara Berantem
Warga Ungkap Gelagat Aneh Pria Penghuni Kos di Medan Sebelum Temukan Pemilik Kosan Tewas Mengenaskan
Agama Dijadikan Tameng Kampanye Calon Bupati Mesuji yang Kontroversial, Warga Diiming-Imingi Dapat Syafaat Masuk Surga
Heboh Warga Jakarta Datangi MK Minta Kebebasan Hak Hidup Tanpa Menganut Agama di RI, Hakim Bilang Begini
RSUD Cibinong Jadi Pelopor Raih Penghargaan Harapan 1 Pengelolaan Arsip Terbaik