Isi Curhatan Mahasiswi UIKA Bogor yang Mengaku Korban Pelecehan Dosen, Diajak ke Hotel

RBG.ID-BOGOR, Warganet tengah dihebohkan dengan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dosen UIKA Bogor, terhadap mahasiswinya.

Dugaan kasus pelecehan dosen UIKA Bogor itu diungkapkan lewat diunggahan akun TikTok bernama @mahasiswiuika.

Pada unggahannya, akun tersebut menyampaikan bahwa dirinya memberanikan diri untuk terus terang menyampaikan tindakan pelecehan seksual yang berulang kali diterimanya dari salah salah seorang dosen UIKA Bogor.

Baca Juga: Curhat di TikTok, Mahasiswi UIKA Bogor Ngaku Jadi Korban Pelecehan Dosen, Begini Klarifikasi pihak Kampus

Dugaan pelecehan yang diterima mahasiswi UIKA Bogor, yakni sering diajak video call, dipanggil dengan sebutan “yang” saat chating, diminta foto tanpa busana, hingga diajak bertemu di hotel, Bekasi, dan Sukabumi.

Curhatan mahasiswi UIKA Bogor ini akhirnya ramai jadi pembicaraan. Mahasiswa ini menceritakan tentang kelakuan sang dosen yang mengarah pada pelecehan seksual.

Dalam tayangan video berdurasi 24 detik, mahasiswa Fakultas Agama Islam UIKA Bogor ini mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari salah seorang dosen berinisial MDR.

Baca Juga: Yang Berminat jadi Dosen IPB Ada Lowongan 137 CPNS, Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini

“Hari ini aku mulai memberanikan diri untuk speak up karena aku sudah tidak tahan lagi pendam ini semua. Entah apa yang ada di dalam pikiran dosenku yang terus menerus mengajak aku untuk video call,” tulis isi caption video TikTok @mahasiswiuika.

Dalam video itu, pengunggah yang diduga korban memerinci tindakan tidak terpuji apa saja yang dilakukan dosen kepada mahasiswi.

Selain video call, dosen berinisial MDR juga kerap meminta kepada korban mengirimkan foto tanpa busana.

Baca Juga: Link Nonton Legal Drakor Twinkling Watermelon Episode 3-4 Kualitas HD Sub Indo, Eun Gyeol Pergi ke Tahun 1995

“Chatting WA dengan menyuruhku mengirimkan fotoku tidak berbusana. Terkadang mengirim pesan atau pesan suara dengan sebutan ‘yang/yg’,” tulisnya.

“Mengajak bertemu berdua di luar kampus. Entah itu di Puncak, Reddorz, Bekasi, Sukabumi. Yang jelas, mengajak untuk bertemu berdua di tempat sepi yang jauh dari mahasiswa,” lanjutnya.