Selain itu dalam teknis kegiatan itu, pihaknya tidak melibatkan dinas pendidikan pemuda dan olahraga utamanya bidang PAUD Dikmas.
"Jadi hal ini untuk meluruskan pemberitaan tentang dugaan pungutan biaya Disdikpora. Itu tidak benar, ini semua atas inisiatif para Kepala PKBM yang difasilitasi panitia," jelasnya.
Sementara itu, bendahara panitia, Evi Nurlaeni membantah adanya pungli pengadaan laptop.
"Kami dari lembaga PKBM tidak pernah diminta uang sepeserpun oleh Disdikpora. Malahan kami mengucapkan terima kasih karena dapat bantuan untuk menunjung kegiatan belajar di PKBM," kata Evi.
Sebelumnya, Cianjur Poeple Movement (Cepot) mendapatkan temun dugaan pungutan liar (Pungli) terhadap ratusan Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang dilakukan Kabid PAUD Dikmas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur.
Selain itu Cepot juga mendapatkan temuan mengenai pungutan untuk bantuan laptop di setiap sekolah. (byu)