Ia pun menyatakan, demokrasi seharusnya tidak memilah status warga negara sebagai sosok termajinalkan.
“Itulah faktanya bahwa wong cilik selalu berada dalam kesengsaraan, hidup penuh penderitaan,” katanya, Rabu, (05/10/2022).
Selain itu ia berpendapat, para penguasa atau yang ingin berkuasa menjelang pesta rakyat baik pemilihan Presiden, anggota DPR, Gubernur, Bupati, selalu mendekati wong cilik di analogikan seperti ‘bintang’ di malam hari, bercahaya gemerlapan.
“Sosok wong cilik menjadi ladang perburuan suara untuk mewujudkan kekuasaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur Ganjar Ramadhan mengatakan, bahwa partainya memang termasuk Partai Wong Cilik.
Hal itu dibuktikan dari banyaknya kepentingan yang memihak masyarakat yang termasuk dalam golongan tersebut.
“Ya, basis nya secara garis besar partai gerindra itu para petani dan nelayan,” tandasnya. (byu)