Bagi warga sekitar mungkin kondisi jalan rusak tersebut sudah menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan jika musim hujan tiba, jalan akan lebih licin dan kendaraan tentunya sangat tidak memungkinkan masuk ke kampung untuk membawa orang sakit.
Menurut Asep, jika kondisi jalan bagus, untuk perjalanan ke puskesmas atau rumah sakit melewati jalan tersebut paling hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Namun dikarenakan jalan rusak parah, harus menandu warga yang sakit, dan perjalanan pun bisa mencapai hingga dua jam lamanya.
"Ini bukan yang pertama tapi sudah yang kesekian kakalinya. Kalau ada warga yang sakit dan harus dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, pasti ditandu. Apalagi kalau sudah hujan deras, jalan yang rusak parah sangat licin," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mekarjaya Ayub Jumyati mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengirimkan ambulans untuk bisa menjemput warga yang sakit. Tetapi kendala akses jalan rusak kerap menyulitkan dalam upaya penjemputan.
"Kendalanya kondisi jalan, kita sudah upayakan agar ambulans sampai ke tujuan. Tapi ternyata saat masuk ke akses Kampung Halimun, warga yang sakit itu sudah ditandu," katanya.
Pihaknya pun berulangkali mengajukan pada pemerintah terkait agar jalan tersebut mendapatkan bantuan dana untuk perbaikan.
"Sudah sering diajukan bantuan, karena kalau dari dana desa tidak akan sanggup. Tapi sampai sekarang belum ada respon. Adapun bantuan belum cukup untuk memperbaiki jalan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Cianjur, Atep Permana mengaku prihatin dengan akses jalan di Desa tersebut sehingga menyulitkan masyarakat untuk menempuh fasilitas kesehatan.