RBG.ID, CIKARANG UTARA - Gelombang penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus menggema di Kabupaten Bekasi. Seperti yang dilakukan oleh ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja di Kabupaten Bekasi, turun ke jalan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membatalkan kenaikan harga BBM.
Para buruh bergerak dengan melakukan long march dari kawasan industri Jababeka, menuju ke kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Selasa (13/9).
Selain berorasi, buruh juga melakukan aksi mendorong sepeda motor sebagai simbol kebijakan pemerintah menaikan harga BBM yang sangat membebani masyarakat.
Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas di Jalan Raya Imam Bonjol, Kecamatan Cikarang Barat, yang mengarah ke Cibitung, nyaris lumpuh. Sementara sebagian buruh lainnya, melakukan aksinya di kantor Pemkab Bekasi.
Menurut Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT NOK, Dani, aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga BBM.
Oleh karena itu, sebagian massa aksi mendorong kendaraan miliknya, sebagai bentuk mahalnya harga BBM setelah adanya kenaikan.
"Kami meminta Presiden Jokowi untuk kembali menurunkan harga BBM," ujar Dani, kepada Radar Bekasi, Selasa (13/9).
Pihaknya menilai, dengan kenaikan harga BBM, memicu naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan yang lainnya, sehingga memberatkan masyarakat, terutama kaum buruh di Bekasi.
"Naiknya harga BBM, dapat menghancurkan sendi-sendi perekonomian, dan menyebabkan inflasi tinggi, yang mendorong kenaikan harga kebutuhan pokok. Kebijakan ini tidak berpihak kepada rakyat kecil," sesal Dani.