RBG.ID, BANDUNG - Kelompok difabel melayangkan protes atas keterbukaan informasi perekrutan panitia pemilu.
Informasi tersebut dinilai masih belum terbuka untuk disabilitas yang berminat mendaftarkan diri.
Ketua Biro Disabilitas Centre Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran, Suhendar menilai sepanjang Pemilu digelar di Indonesia, partisipasi kelompok disabilitas dianggap masih sangat rendah, bahkan tidak ada sama sekali yang menjadi penyelenggara Pemilu.
"Kalau dilihat hal ini mungkin akibat minimnya sosialisasi dari pihak penyelenggara (perekrutan), baik itu Bawaslu maupun KPU," kata Suhendar, Kamis (12/1).
"Sehingga teman-teman disabilitas yang cukup banyak berminat, tidak mengetahui adanya informasi (perekrutan) seperti itu. Tahu-tahu sudah ada pelantikan, sudah terbentuk dan sudah melaksanakan tugas," ujarnya.
Menurutnya, anggapan-anggapan bahwa disabilitas tidak mampu berkontribusi banyak bagi bangsa dan negara masih terus terjadi.
Bahkan dianggap tidak memiliki kemampuan atau kompetensi di bidang-bidang tertentu masih sering dijumpai.
Padahal, para penyandang disabilitas memiliki potensi-potensi luar biasa yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.