Minggu, 21 Desember 2025

Hati-hati, Jalan Nasional Palabuhanratu-Sukabumi Mengkhawatirkan

- Jumat, 13 Januari 2023 | 20:30 WIB
Kondisi jalan di Tanjakan Baeud, Desa/ Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi jalan di Tanjakan Baeud, Desa/ Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.

RBG.ID, SUKABUMI - Para pengguna jalan yang melintasi Ruas Jalan Nasional Palabuhanratu - Sukabumi, tepatnya di Tanjakan Baeud, Desa/ Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, harus ekstra waspada dan berhati hati.

Bagaimana tidak, Tanjakan Baeud ini bagian sebelah kiri dari arah Sukabumi menuju Palabuhanratu terdapat retakan-retakan aspal hingga setengah bahu jalan. Hal itu akibat pergeseran tanah yang cukup dalam dan dapat membahayakan para pengguna jalan.

Baca Juga: Hati-Hati Jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu Amblas

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, warga sekitar berinisiatif memasang tanda ataupun rambu-rambu lalu lintas sebagai tanda bahwa jalan tersebut berbahaya saat dilintasi. Selain itu, arus lalin diberlakukan satu arah dengan sistem buka tutup.

Warga sekitar, Eli Keling (56) mengatakan, kondisi retakan yang terjadi pada aspal di Tanjakan Baeud itu sudah terjadi sekitar dua bulan lalu. Hal itu akibat sering diguyur hujan deras dengan intensitas yang cukup lama.
 
"Ini belah (retak aspal) saat musim hujan kemarin ada sekitar dua bulan, sekarang semakin parah putusan retakannya. Awalnya sudah pernah retak diperbaiki ditambal, karena memang retakannya tidak terlalu dalam, sudah beberapa kali sebenarnya diperbaiki, patahan sekarang terlalu jauh makin besar sehingga tidak bisa dilewati kendaraan," ungkapnya, Jumat (13/01/2023).

Eli Keling menjelaskan, sebelumnya retakan pada aspal terjadi hanya sebelah dari garis tengah marka jalan, namun sekarang kondisinya semakin mengkhawatirkan. Kondisi seperti itu membahayakan bagi para pengguna jalan baik roda empat maupun roda dua, karena putusan retakan semakin melebar.

"Sekarang pasti setiap hari itu ada yang patah as kendaraan roda empat, tanjakan ini sudah ada tiga retakan jadi kendaraan muatan berat kalau disekalikan resikonya oleng, dan kalau dipaksakan dengan muatan berat pasti as roda itu patah," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X