Tidak hanya saat di rumah ataupun di tempat main, lanjut Yudha, pihak sekolah juga harus bisa memantau terhadap aktivitas anak didiknya saat memainkan lato-lato, sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Begini Kondisi Korban Lato-lato di Sukabumi
"Terutama di sekolah juga jangan sampai mengganggu belajarnya anak-anak. Intinya perlu ada pengawasan yang cukup dari orang tua juga," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, permainan lato-lato telah memakan korban, seorang anak bernama Agnia (5) warga Kampung Tenjolaya, RT 04/05, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, mengalami luka robek di bibir akibat terbentur lato-lato. (Cr2).