RBG.ID, SUKABUMI - Puluhan warga yang terdampak bencana gempa bumi yang kini tinggal di tenda pengungsian di wilayah Kampung Gedurrahayu, RW 10, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, mulai terserang penyakit menular. Seperti batuk, filek dan demam serta hipertensi.
Camat Sukalarang, Riza Nugraha Yudanegara kepada Radar Sukabumi menjelaskan, saat ini jumlah total warga terdampak gempa bumi di wilayah Desa Titisan ini, ada sekitar 358 jiwa. Dari ratusan jiwa ini, terdapat puluhan pengungsi yang terserang penyakit.
"Kalau untuk jumlah pengungsi itu, di Desa Titisan paling banyak ada sekitar 358 jiwa. Namun, untuk jumlah keseluruhan masih dinamis, karena tidak sedikit warga di daerah lain yang sudah masuk ke rumahnya dari semula yang tinggal ditenda pengungsian," kata Riza Nugraha Yudanegara, Rabu (07/12/2022).
Lebih lanjut Riza mengjelaskan, berdasarkan pendataan sementara, saat ini terdapat sekitar 50 sampai 60 warga terdampak bencana gempa bumi yang masih tinggal di tenda pengungsian, tepatnya di wilayah Kampung Gedurrahayu, RW 10, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang yang terserang penyakit batuk, filek dan demam serta hipertensi tersebut.
"Jumlahnya ada dari 50 sampai 60 orang dan ini memang bervariasi waraga yang terserang penyakit di tenda pengungsian itu. Hanya saja, untuk penyakit batuk dan filek kebanyakan menyerang anak-anak. Sementara, untuk kalangan lansia mayoritas jenis penyakitnya adalah hipertensi," ujarnya.
Puluhan warga yang terserang penyakit tersebut ini, telah terjadi karena faktor cuaca ekstrim. Terlebih lagi, saat ini mereka tinggal di tenda pengungsian. Sehingga hembusan angin dapat masuk secara bebas ke tenda hingga terjangkit penyakti batuk, filek dan demam serta hipertensi.