Menurutnya, pencarian potensi desa wisata dengan survey langsung akan memudahkan dalam memberikan pemahaman terhadap desa-desa, perbedaan desa wisata dengan destinasi wisata, sehingga para perangkat desa atau kepala desa juga tidak dibuat kebingungan membedakannya.
"Jadi nanti dengan survey langsung desa lebih paham, lagian lebih enak interview langsung sambil melihat potensi, jangan hanya sebatas punya curug, pemandangan indah bikin destinasi, tidak seperti itu, yang di takutkan hanya target membangun tapi tidak berjalan," terangnya.
Baca Juga: Intip 10 Tempat Wisata Unggulan Kota Sukabumi
Lanjut Riki, konsep desa wisata menurutnya butuh konsisten dari para penggiatnya karena dalam proses menciptakan desa wisata membutuhkan waktu yang lama dan tidak instan.
"Tidak mungkin selesai hanya 1 atau dua tahun, mungkin 10 tahun, tapi ada beberapa desa yang sebetulnya tinggal kita gabungkan, mereka itu bisa targetnya sekarang, jadi kita terus mendorong," terangnya. (Cr2).