Selain membuat museum, sambung Fahmi, monumen KH Ahmad Sanusi juga hingga saat ini masih dalam pembahasan. Kemungkinan, monumen tersebut nantinya bukan dibangun di pemakaman pahlawan yang ada di Suryakencana tetapi, digabung dengan museum.
"Kalau pembuatan monumen belum kita bicarakan, mungkin nanti disatukan dengan museum yang akan dibangun. Ini sudah dibuat di satu titik, kami masih mengkomunikasikan titik mana yang paling tepat," ungkapnya.
Saat ini, Pemkot Sukabumi tengah melakukan perbaikan makam KH Ahmad Sanusi agar lebih layak dan dapat menjadi tempat ziarah dari berbagai pihak. Selain kedua rencana besar tersebut, beberapa bagian di Kota Sukabumi sudah lebih dulu diberi nama KH Ahmad Sanusi misalnya seperti nama terminal dan nama jalan.
"Jalan yang ada di wilayah Kota Sukabumi juga diberikan nama Jalan KH Ahmad Sanusi. Ada terminal tipe A yang juga diberikan nama KH Ahmad Sanusi. Ini bentuk bagaimana pemerintah sangat berkomitmen sejak awal untuk mendukung beliau menjadi pahlawan nasional," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang cucu KH Ahmad Sanusi sekaligus Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Syamsul Ulum, Hj Neni Fauzia menanggapi terkait rencana Pemda membuatkan museum, monumen hingga memperbaiki makam KH Ahmad Sanusi.
"Kami sangat senang sekali karena dengan jalan itu (museum KH Ahmad Sanusi) karya beliau bisa terawat. Saya sangat mensupport sekali mudah-mudahan apa yang dikemukakan pemerintah daerah menjadi suatu kenyataan," paparnya.
Neni menambahkan, terdapat banyak versi jumlah karya KH Ahmad Sanusi ada yang mengatakan 200 kitab hingga 300 lebih. "Cita-cita keluarga semoga karya tulis beliau itu bisa bermanfaat dan bisa diakses masyarakat ataupun para sarjana Islam," tukasnya. (bam)