RBG.ID,SUKABUMI - Pasca pandemi Covid-19 melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, jumlah kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak mengalami peningkatan.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, H. Masykur Alawi membenarkan adanya peningkatan angka kasus stunting dari tahun ke tahunnya. Tepatnya, sejak pandemi Covid-19 melanda wilayah Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Peserta Aksi Cegah Stunting di Sukabumi Dijemput Si Tayo
"Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka stunting ini mengalami peningkatan apabila melihat dari survei status gizi Indonesia pada 2020 hanya ada 21 persen. Namun, untuk di tahun 2021 ada 24,2 persen. Makanya, kami simpulkan ada peningkatan untuk kasus stunting di Kabupaten Sukabumi," kata H. Masykur Alawi dilansir dari Radar Sukabumi, (grup rbg.id), Jumat (04/11/2022).
Disinggung mengenai berapa ribu jumlah bayi dan balita di Kabupaten Sukabumi yang terjangkit penyakit stunting, dirinya belum bisa menjawab. Karena memang data by name by address-nya belum diketahui secara menyeluruh.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi tetap fokus untuk melakukan berbagai program dan inovasinya dalam percepatan penurunan kasus stunting di Kabupaten Sukabumi.
"Semua pihak harus terlibat dalam program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi. Ini dimaksudkan untuk membuat komitmen bersama dalam menyepakati hal yang harus disikapi dan intervensi bersama secara kolaboratif. Sehingga penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi bisa sesuai dengan target," imbuhnya.