Nandang memaparkan, ada 7 lokasi yang dipantau dalam Sidak tersebut, yaitu lokasi pembuangan, lokasi Intake turbin PLTU dan sejumlah lokasi termasuk pembuangan air panas hasil pemrosesan pembangkit di PLTU.
"Dilaporkan katanya ada air pekat, namun apa yang kami lihat ternyata tidak ada dan ini kami catat. Karena digembor-gembor kan di video katanya ada air pekat keluar. Kemudian di lokasi intake, ternyata malah ada ikan berbagai jenis," imbuhnya.
"Berarti ada kehidupan biota laut kan di sana, saya bahkan melihat ikan Barakuda sebesar lengan orang dewasa juga di beberapa lokasi lain yang berada di area dalam PLTU. Semua yang kami lihat itu selanjutnya kami laporkan ke pimpinan kami di Provinsi Jawa Barat," timpal Nandang.
Masih kata Nandang, khusus di saluran pembuangan air panas, ia memastikan kadar kandungan air atau PH di lokasi itu juga dalam batas wajar.
"Kami lihat PH-nya itu masih normal 6,84 artinya tidak mengganggu keasamaan atau kebasaan terhadap air laut. Kedua, suhunya itu normal antara 32 sampai 35 itu kan bahkan airnya juga bersih airnya juga bening. Artinya sejauh ini kami tidak menemukan adanya pencemaran di lingkungan PLTU," tegasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) PLTU Jabar II Selatan Palabuhanratu Rizki Priatna, membenarkan soal kedatangan pihak DKP Provinsi Jawa Barat ke sekitar lingkungan PLTU untuk mengecek kabar adanya pencemaran lingkungan.
"Rekan-rekan dinas tadi langsung ke lapangan terkait dengan adanya informasi bahwa PLTU telah membuang limbah keluar ya. Sudah mengkonfirmasi dan mengklarifikasi dan telah melihat langsung bahwa tidak ada apa yang disebut dengan limbah," kata Rizki, didampingi Manajer Administrasi Asmadi dan Humas PLTU Palabuhanratu Handoyo.
Baca Juga: Batu Bara Berserakan di Pesisir Pantai Cipatuguran, Bikin Sepi Wisatawan dan Tercemar
