RBG.ID,SUKABUMI - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan menegaskan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), berpengaruh terhadap kondisi pertanian dan peternakan.
Menurutnya, sejak harga BBM naik khususnya solar beberapa saat lalu, tak ada lagi harga solar bersubsidi yang dapat dimanfaatkan para petani. Menurut Andri, hal ini berpengaruh pada harga gabah kering.
Baca Juga: DKP3 Kota Sukabumi Sebut Biang Kenaikan Harga Telur Gegara Geopolitik Global Ukraina dan Rusia
"Kan, yang namanya panggilingan itu BBMnya itu solar, jadi sangat berpengaruh terhadap harga gabah kering. Saat ini harga gabah dari Rp5.000 sekarang naik menjadi Rp5.500. selanjutnya pun juga ketika sudah digiling, yang biasanya 5 kilo itu bisa Rp50 ribu sekarang ini mencapai Rp60 ribu," ungkap Andri dilansir dari Radar Sukabumi, Kamis (22/09/2022).
Andri menjelaskan, kenaikan harga BBM tidak hanya berpengaruh pada sektor pertanian, tapi juga pada sektor lain seperti peternakan. Dari pantauannya, di pasar hewan Kota Sukabumi, sekitar 50 persen pedagang hewan ternak tidak lagi berjualan di pasar hewan Kota Sukabumi.
"Pedagang hewan ternak dari luar Sukabumi seperti daerah kabupaten dan Bogor, sudah tak terlihat lagi. Alasan mereka ya karena berat di operasional," papar Andri.
Tak hanya itu, saat ini menurut Andri dampak dari kenaikan harga BBM juga berpengaruh pada harga hewan ternak. Kenaikan harga yang signifikan terjadi pada hewan-hewan berkaki empat.
