RBG.ID, SUKABUMI - Terungkapnya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan menggunakan visa umrah beberapa waktu lalu, menuai sorotan publik. Satu diantaranya dari Poros Mahasiswa Revolusioner Sukabumi (PMRS) yang menilai longgarnya sistem Imigrasi Kelas II Non TPI Sukabumi dalam menerbitkan paspor.
Ketua Poros Mahasiswa Revolusioner Sukabumi, Isep Ucu Agustina mengecam atas kelonggaran sistem Imigrasi dalam menerbitkan paspor. Terbukti, masih banyaknya penyalahgunaan paspor tersebut.
Baca Juga: Empat Orang Warga Citamiang Diduga Jadi Korban TPPO
"Kami mengecam atas kelalaian yang di lakukan Imigrasi Sukabumi," ungkap Isep dilansir dari Radar Sukabumi, (grup rbg.id), Rabu (21/09/2022).
Isep menduga, masih adanya calo paspor yang berkeliaran. Pasalnya, pembuatan paspor para korban TPPO tersebut tidak dilakukan orang bersangkutan. "Ya, apa lagi calo yang terjadi di Imigrasi sepertinya ada nuansa bay seting yang dilakukan oleh migrasi," ucapnya.
Isep meminta, agar petugas yang berwajib dapat menindak tegas oknum yang terlibat dalam percaloan paspor tersebut. "Tindak tegas oknum yang terlibat didala calo tersebut, dan kami akan melaporkan itu semua kepada pihak yang berwajib supaya bisa ditindak tegas," tegasnya.
Menanggapi indikasi percaloan pembuatan paspor tersebut, Humas Imigrasi Non TPI Sukabumi, Rusfian Effendi membantah adanya pencaloan paspor. Sebab, pembuatan paspor harus dilakukan langsung orang yang bersangkutan dengan harus memenuhi semua persyaratan yang berlaku.