RBG.ID,SUKABUMI - Persoalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang akan dilakukan 10 perusahaan terhadap ribuan buruh pabrik garmen di Kabupaten Sukabumi, akibat dampak dari resesi ekonomi global telah menyita perhatian semua kalangan.
Satu diantaranya dari Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen Kerajinan Tekstil Kulit Sepatu dan Sentra Industri Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPC FSB GARTEKS-KSBSI) Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Waduh, 10 Perusahaan di Kabupaten Sukabumi PHK Karyawannya
Mereka menilai informasi adanya gelombang PHK secara besar-besaran yang menimpa sektor padat karya, khususnya pada sektor garmen, memang bisa saja terjadi akibat dampak internasional perang.
Ketua DPC FSB Garteks KSBSI Kabupaten Sukabumi Abdul Aziz Pristiadi mengatakan, dampak krisis global, khususnya pada sektor industri garment di Kabupaten Sukabumi lumayan terdampak.
Apalagi dalam proses ekspor dan impor. Terutama dalam mempengaruhi hal order dari brand maupun buyer. Karena ada persoalan di distribusi bahan baku. Khususnya pada global supply chain.
"Ini yang menjadi perhatian kita saat ini. Sehingga akibatnya di beberapa perusahaan garment. Khususnya di Kabupaten Sukabumi. Salah satunya di PT Mulia Cemerlang Abadi (MCA) Cicurug, banyak melakukan pengurangan jumlah karyawan atau pekerjanya, sampai ada putus kontrak dan tidak diperpanjang kontrak kerjanya secara massal. Kemudian ada juga perusahaan yang merumahkan karyawannya secara besar-besaran," kata Abdul Aziz dilansir dari Radar Sukabumi, (grup rbg.id), Selasa (20/09)/2022.