RBG.ID,SUKABUMI - Resesi ekonomi global bagi dunia usaha atau industri manufaktur, khususnya sektor industri produk tekstil Garment di Kabupaten Sukabumi, telah berdampak buruk terhadap keberlangsungan industri.
Bahkan, di Kabupaten Sukabumi sudah ada 10 perusahaan pada sektor padat karya yang sudah melakukan pengurangan karyawannya atau PHK.
Baca Juga: Apindo Tolak RUU KIA Soal Cuti Melahirkan 6 Bulan
Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sukabumi, Sudarno mengatakan, sampai sekarang ini terjadinya resesi ekonomi global yang melanda Negara-Negara Amerika dan Eropa.
Hal itu masih sangat berdampak kepada para pelaku usaha manufaktur, terutama sektor industri yang kerjasama dan mendapatkan order industrinya dari Negara Amerika dan Eropa.
"Iya, khususnya pada sektor industri padat karya. Yaitu, sektor industri produk tekstil," ujar Sudarno dilansir dari Radar Sukabumi, (grup rbg.id), Senin (19/09/2022).
Di wilayah Kabupaten Sukabumi, sambung Sudarno, sampai dengan pertengahan September 2022, khususnya di sektor industri produk tekstil (GARMENT) merupakan sektor industri padat karya yang banyak mempekerjakan tenaga kerja. Untuk operasional produksinya masih belum stabil, Karena order produksi dari pihak Buyer di luar negeri masih belum normal.