"Jadi setelah empat bulan, nantinya siapapun boleh berkontribusi mengisi ATM beras tersebut. Misal ada pengusaha yang mau ngisi boleh dan siapapun boleh ngisi," jelasnya.
Secara tekhnis Yadi menjelaskan, bahwa masyarakat kurang mampu penerima manfaat ATM Beras ini akan diberikan kartu seperti kartu ATM yang nantinya mereka dapat mengambil beras kapanpun saat mereka membutuhkan.
"Saat ini kami masih akan berdiskusi dengan Baznas untuk mempersiapkan titik lokasi yang akan di pakai. Tapi tetap mengacu pada kerawanan, dan keamanan alat yang akan kami simpan," sambungnya.
Mesin ATM Beras yang berjumlah 5 buah ini akan di isi 10.000 kilo beras selama 4 bulan hingga Desember mendatang. "Skema pengisian berasnya nanti akan kita sesuaikan apakah kita anggarkan dari APBD, atau dari partisipasi warga. Yang jelas stok untuk 4 bulan sudah aman sampai desember mendatang. Hanya tinggal menunggu Launching dan menentukan titik lokasinya dengan Baznas," pungkas Yadi. (Cr3).