"Ya, dimulai dari tahap tanggap darurat sampai tahap pemulihan dan rekonstruksi sehingga jumlah korban dapat dicegah atau dikurangi dan hak korban jiwa maupun korban selamat juga terlindungi," ungkapnya.
Ia mengajak, kaum perempuan menguatkan kiprahnya misalnya dengan membentuk srikandi tangguh bencana paling tidak di tingkat keluarga. Misalnya, dengan cara melakuan rencana kesiapsiagaan di rumah, melakukan pemetaan terhadap risiko risiko dan ancaman.
"Selain itu, juga menyediakan perlengkapan kedaruratan serta secara periodik seperti tas siaga sekaligus mempraktikkan apa yang telah disepakati bersama," pungkasnya. (bam).