"Tetapi, untuk perbaikan secara permanennya akan diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi. Namun, untuk waktunya belum bisa kita tentukan. Karena, memang banyak saluran irigasi yang rusak akibat bencana alam itu," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongsawah, M Faisal menambahkan, dalam mengantisipasi ancaman gagal panen, petani Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, menggelar gotong royong melakukan perbaikan saluran irigasi yang jebol akibat bencana alam. Ini sengaja dilakukan untuk memperbaiki saluran irigasi Leuwi Sula dan irigasi Cukang Kawung. Lantaran, kondisinya rusak parah setelah diterjang banjir bandang pada beberapa waktu lalu.
"Petani sengaja memperbaiki dua saluran irigasi itu. Karena, keberadaan irigasi tersebut sangat vital dibutuhkan para petani untuk mengairi lahan pertanian dengan luas sekitar 100 hektare," kata M. Faisal.
Sebab itu, untuk mengantisipasi ancaman gagal panen, akhirnya pemerintah Desa Bojongsawah berinisiatif melakukan gotong royong bersama para petani untuk memperbaiki dua saluran irigasi yang jebol tersebut dengan peralatan seadannya.
"Kami perbaiki untuk sementara waktu, dua saluran irigasi itu dengan menggunakan kawat bronjong yang diisi bebatuan," paparnya.
Adapun anggaran untuk perbaikan sementara dua saluran irigasi jebol itu. Masih kata Faizal selain bersumber dari swadaya masyarakat dan pemerintah Desa Bojongsawah, juga ada bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
"Iya, kalau dari BPBD itu bantuannya hanya bronjong kawat dan batu saja. Namun anggaran besarnya hasil swadaya masyarakat disini," timpalnya.
Ketua Kelompok Tani Sabanda Sariksa, Desa Bojongsawah, Endusmuradin mengatakan, hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan lima bendungan di sepanjang Sungai Cimuncang, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, ambruk akibat banjir bandang pada beberapa waktu lalu.