Senin, 22 Desember 2025

RS Jampangkulon Diduga Tahan Jenazah, DPRD Kabupaten Sukabumi Murka

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 14:32 WIB
Suasana saat jenazah Reni binti Umar dimakamkan di TPU wilayah Rancamadun, Dusun Bojonglame, Desa Caringin Nunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
Suasana saat jenazah Reni binti Umar dimakamkan di TPU wilayah Rancamadun, Dusun Bojonglame, Desa Caringin Nunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.

RBG.ID,SUKABUMI - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PPP, Andri Hidayana mengaku kecewa dengan pelayanan di Rumah Sakit (RS) Jampangkulon. Pasalnya, pihak RS Jampangkulon diduga telah menahan jenazah atas nama Reni binti Uman saat akan dibawa oleh pihak keluarga.

Informasi diperoleh, jenazah atas nama Reni binti Uman diketahui warga Rancamadun, Dusun Bojonglame, Desa Caringin Nunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Diduga insiden itu dilatarbelakangi masalah biaya administrasi.

Baca Juga: Tujuh dari 138 Warga Keracunan Massal Dievakuasi ke RSUD Jampangkulon

Andri Hidayana sebelumnya, lewat akun media sosial Facebook pribadi bernama Arjuna Pertiga mengunggah sebuah video berdurasi 57 detik yang berisi kekecewaannya terhadap pelayanan jenazah pada RS Jampangkulon. Tak tanggung-tanggung, politisi PPP menyebut nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Teruntuk Bapak Gubernur Jawa Barat yang saya hormati. Saya Andri Hidayana anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari dapil Pajampangan, sangat menyayangkan dan sangat ironis sekali bagi saya dengan adanya penahanan jenazah pasien Rumah Sakit Jampangkulon yang tidak bisa diambil atau tidak bisa dibawa oleh keluarganya hanya karena masalah belum selesainya administrasi. Tolong pak gubernur, dimana rasa keadilan? Dimana rasa kemanusiaan? Agar masyarakat bisa tercipta keadilan sosial untuk seluruh warga negara Indonesia, tolong benahi! Terimakasih,” ucap Andri dalam video tersebut.

Lebih lanjut Andri menjelaskan kronologinya. Kejadian berawal saat dirinya mendapat telpon dari Kepala Desa Caringin Nunggal bernama Nezi Jaenudin. Bahwa pada Selasa (24/08/2022) malam, ada pasien warga desa kategori masyarakat miskin dibawa oleh Pemdes Caringin Nunggal dan keluarga ke RS Jampangkulon.

"Masuk malam tadi, untuk administrasi, kan kita lebih mengedepankan dulu urusan nyawa, nah administrasi baru diurus pagi oleh keluarga dan desa dengan proses, ya tentunya kan tidak bisa simsalabim. Nah, hari ini (kemarin,red) desa dan keluarga mengurus, tapi kan pasien sudah meninggal hari ini. Pas tadi mau dibawa oleh desa dan keluarga, pihak rumah sakit nahan, atau menolak tidak bisa dibawa pulang sebelum administrasi selesai," ungkap Andri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X