RBG.ID,SUKABUMI - Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska akhirnya angkat bicara soal 10 hektare lahan tanaman cabai di wilayah Kecamatan Sukaraja yang mengalami pembusukan akibat serangan hama patek.
Menurut Denis Eriska, apabila para petani tidak sigap melakukan pencegahan dini, maka serangan hama patek itu, sering kali menyebabkan hasil pertanian cabai tidak maksimal. Bahkan, bisa mengancam gagal panen.
Baca Juga: Hama Patek Bikin Rugi Petani di Sukabumi, 10 H Lahan Cabai Terancam Gagal Panen
"Kita melalui BPP atau Balai Penyuluh Pertanian yang ada di setiap kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, senantiasa melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dan edukasi kepada para kelompok pertanian holtikultura," kata Denis dilansir dari Radar Sukabumi (grup rbg.id), Kamis (11/08/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan, hama patek merupakan serangan hama jenis jamur dan hama itu akan masif menyerang tanaman cabai pada saat musim penghujan.
"Bagaimana caranya untuk mengendalikan hal itu, tiada lain dengan cara menjaga jarak tanam. Jadi kalau jarak tanamnya dijaga dan infrastruktur pertaniannya dibenahi dan dibersihkan, maka dapat dipastikan hama patek dapat dikendalikan," paparnya.
Namun demikian, jika jarak tanamannya terlalu padat dan tanaman cabainya dibiarkan tidak terawat, maka otomatis hama patek cepat menyerang secara masif. Tetapi, bagi tanaman cabai yang terkena hama patek, tentu harus segera dikendalikan dengan menggunakan obat-obatan ramah lingkungan untuk membasmi hama patek tersebut.