Minggu, 21 Desember 2025

P2TP2A Minta Polisi Buru Pelaku Penjualan Orang Siswa SMP ke Arab

- Rabu, 13 Juli 2022 | 19:38 WIB
Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan saat diwawancarai terkait kasus penjualan orang yang menimpa pelajar SMP.
Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan saat diwawancarai terkait kasus penjualan orang yang menimpa pelajar SMP.

"Nah ini biasanya korban itu ada kedekatan dengan pelaku. Sehingga dengan mudah anak mau diajak atau mungkin juga karena faktor ekonomi bisa saja. Sehingga, saat pengumuman kelulusan korban bisa langsung bekerja untuk membantu orangtuanya," ungkapnya.

Saat ini, P2TP2A Kabupaten Sukabumi selain melakukan trauma healing untuk memulihkan psikis korban, ia juga mengaku akan melakukan pendampingan kasus human trafficking tersebut, ke pihak kepolisian untuk mengungkap para pelaku kasus TPPO tersebut.

"Sekarang kasusnya tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pelakunya segera ditangkap. Kita doakan saja yah," jelasnya.

Bukan hanya itu, P2TP2A Kabupaten Sukabumi juga akan membantu untuk mengupayakan agar korban yang merupakan pelajar SMP ini, bisa mendapatkan surat keterangan pelulusan dari pihak sekolahnya.
"Iya, karena berdasarkan laporan dari lapangan, korban itu berangkat dari rumahnya untuk bekerja ke Arab Saudi saat jelang kelulusan. Kami, juga merekomendasikan anak itu untuk kembali sekolah dan ikut ujian. Nanti akan kita tinjau ke ke keluarga korban," bebernya.

Untuk mengantisipasi agar kasus serupa tidak terulang kembali di Kabupaten Sukabumi, P2TP2A Kabupaten Sukabumi mengimbau kepada seluruh warga agar tidak tergoda pada iming-iming bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran.

Terlebih lagi, lanjut Yani, jika mereka bekerja ke negara timur tengah. Lantaran, hingga saat ini untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga ke beberapa negara di bagian timur tengah. Seperti Arab Saudi itu, masih moratorium.

"Kami mengimbau, khususnya kaum wanita. Apalagi ini masih pelajar agar tidak tergoda dengan iming-iming kerja di luar negeri, seperti menjadi buruh migran dengan tawaran upah yang menggiurkan. Iya, wanita Sukabumi tidak perlu lagi bekerja di luar negeri, tetapi alangkah baiknya bekerja saja di daerah ini karena banyak potensi yang bisa menghasilkan uang,"  pungkasnya. (Den)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X