Banyak orang masih menganggap puasa hanya sebagai rutinitas tahunan tanpa memahami esensi spiritualnya.
Padahal, ibadah ini merupakan momen untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan membersihkan hati dari sifat-sifat buruk.
"Kata Allah, Saya tidak butuh ibadah seperti itu. Ngapain kamu puasa kalau tetap berbuat maksiat? Jika masih ada orang yang berpuasa tetapi suka mencuri, suka mencela, maka Allah tidak menerima puasanya," tegas UAH.
Baca Juga: Sambut Malam Lailatur Qadar, Ini Amalan Terbaik di Malam Penuh Berkah Menurut Ustaz Hanan Attaki
Oleh karena itu, agar puasa diterima oleh Allah SWT, setiap Muslim harus senantiasa menjaga hati, lisan, dan perbuatannya.
Puasa yang sempurna adalah yang tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang dapat merusak nilai ibadah itu sendiri.***