RBG.id - Bulan suci Ramadhan adalah momen yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia.
Namun, tahukah kita bahwa tidak semua puasa yang dijalankan diterima oleh Allah SWT?
Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga ibadah yang mengajarkan pengendalian diri, kesabaran, serta peningkatan akhlak.
Jika hanya dilakukan secara fisik tanpa menjaga lisan dan perbuatan, puasa bisa kehilangan nilainya di sisi Allah.
Baca Juga: 5 Amalan untuk Meraih Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan 2025, Apa Saja?
Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan bahwa ada amalan yang bisa membuat puasa menjadi sia-sia.
Dalam salah satu kajiannya, beliau mengutip sebuah hadis Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa Allah tidak menerima puasa seseorang yang masih berbuat maksiat.
"Masalah perilaku dinilai, awas hati-hati! Nabi pernah menyampaikan satu peringatan keras, hadisnya bahkan hadis yang sangat luar biasa mendekati hadis tingkat tinggi derajatnya," ujar UAH dikutip RBG.id melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Baca Juga: Jaga Kulit Tetap Sehat dan Halus Saat Puasa, Ini Tips Hidrasi dan Kolagen ala dr. Zaidul Akbar
Puasa yang Tidak Diterima Allah
Menurut UAH, jika seseorang berpuasa tetapi masih mengeluarkan kata-kata kotor, berbohong, mencela, atau melakukan perbuatan tercela, maka puasanya bisa saja tidak bernilai di sisi Allah.
"Siapapun yang berpuasa, meninggalkan makan dan minumnya, tapi dia, mohon maaf, tidak terputus dari ‘Qaul al-zur’ (perkataan dusta dan kotor) serta perbuatan tercela, maka Allah tidak butuh pada puasanya," jelasnya.
Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa puasa sejati bukan hanya menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga dari segala bentuk keburukan yang dapat mengotori hati dan jiwa.