Yuk mari lebih dekat dengan RBG.id! Akses langsung berbagai berita pilihan langsung dari ponsel Kamu, pilih saluran RBG.id melalui WhatsApp Channel berikut: JOIN CHANNEL WA RBG id. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya!
Namun, dalam menghadapi semua ujian ini, Nabi Ayyub AS tetap bersabar dan tidak pernah mengeluh. Beliau selalu berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT, dengan penuh kesabaran dan keyakinan bahwa Allah tidak akan meninggalkannya.
Kisah Nabi Ayyub AS disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, yang menekankan kesabaran dan ketabahan beliau dalam menghadapi ujian.
1. Kesabaran Nabi Ayyub AS:
"Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: '(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipatgandakan bilangan mereka sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah."
(QS. Al-Anbiya 21:83-84)
Ayat ini menunjukkan bagaimana Nabi Ayyub AS berdoa kepada Allah SWT dalam kondisi paling sulit, dan Allah mengabulkan doanya, menyembuhkan penyakitnya, dan mengembalikan keluarganya serta memberikan lebih banyak berkah kepadanya.
2. Ketabahan Nabi Ayyub AS:
"Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: 'Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan (penyakit).' (Allah berfirman): 'Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.'"
(QS. Sad 38:41-42)
Baca Juga: Bantah Tudingan Penggelapan Mobil Kimberly Ryder, Pengacara Edward Akbar Sebut Harta Milik Bersama
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Ayyub AS untuk menghentakkan kakinya ke tanah, dan muncullah mata air yang sejuk sebagai obat untuk menyembuhkan penyakitnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesabaran Nabi Ayyub AS akhirnya membawa pertolongan dari Allah.
Nabi Ayyub AS tidak hanya diuji dengan penyakit dan kehilangan harta, tetapi juga dengan pengucilan dari masyarakatnya.
Orang-orang yang dulu menghormatinya mulai menjauh dan menganggap penyakitnya sebagai kutukan.