RBG.ID - Makna dan keyakinan di balik nama Syaban terlihat jelas dalam hubungannya dengan bulan Ramadhan dan penamaannya.
Kata Syaban (شَعْبَانَ) - diambil dari lafazh شَعْبٌ yang berarti kelompok atau suatu golongan.
Dahulu orang-orang Arab berpencar (يَتَشَاعَب) untuk mencari sumber air. Kata Syaban juga (تَشَاعُب/tersebar) di gua-gua. Ini menggambarkan keadaan orang-orang Arab yang bertebaran mencari air.
Dan karena bulan ini terjadi di antara dua bulan mulia Rajab dan Ramadan, maka disebut bulan Syaban. Bentuk jamaknya adalah جَعَبَنَات dan َعَابِيْن.
Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah, beliau berkata:
“Setelah bulan Syaban yang penting ini karena sibuknya mencari air atau sumur setelah melewati bulan Rajab yang mulia ini. Dan ada juga yang mengatakan atau berpendapat selain itu." Wallaahu a'lam.
Oleh karena itu, nama bulan Syaban mengacu pada kegiatan penyediaan sarana penghidupan untuk menghabiskan bulan Ramadan.
Ini berarti persiapan. Dalam konteks ini juga, ada puasa syariat di bulan Syaban yang akan membantu Anda berpuasa di bulan Ramadan. Seperti yang dikatakan Aisyah radiyallahu'anhu sebagai berikut:
…وَمَا رَأَيْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِـيْ شَعْبَانَ.
"Dan aku tidak datang melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menyempurnakan shaumnya kecuali Ramadan. Dan aku tidak melihat dia berpuasa pada semua bulan, kecuali pada bulan Syaban."
Maka Rasulullahu Shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa di bulan Syaban, dan beliau bisa berpuasa selama sebulan penuh.