- Puasa berpotensi membahayakan janin, seperti risiko keguguran atau gangguan perkembangan.
Keputusan ini sebaiknya diambil setelah berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Ibu hamil boleh membatalkan puasa Ramadhan jika puasa dinilai membahayakan dirinya atau janinnya.
Namun, ia tetap memiliki kewajiban untuk mengganti puasa (qadha) di hari lain. Dalam beberapa kondisi, seperti kekhawatiran terhadap janin, ibu hamil juga wajib membayar fidyah.
Dengan memahami ketentuan ini, diharapkan ibu hamil dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan tetap menjaga kesehatan diri serta janinnya.***
Artikel Terkait
Mencium Kening Istri di Bulan Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Ini Kata Ustadz Abdul Somad
Catat! Ustadz Adi Hidayat Bagikan 3 Amalan Utama Nabi Muhammad Saat Puasa di Bulan Ramadhan
Cara Melatih Anak untuk Belajar Puasa di Bulan Ramadhan, Cek Tips dari Ustadz Adi Hidayat Ini!
Ramadhan 2025: Daftar Negara Dengan Waktu Puasa Terlama dan Tercepat, Indonesia Masuk Mana?
Catat! Ini Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Wilayah Kabupaten dan Kota Bogor 2 Maret 2025
Buya Yahya Menjawab: Hukum Mencicipi Makanan Saat Berpuasa, Apakah Membatalkan Puasa?