Soal pertanyaan apa yang disampaikan, Lawrence menyebut bersifat tertutup.
Tidak bisa dipublikasikan ke media massa.
Baca Juga: Hadiri Sidang Cerai Perdana, Lady Nayoan Kekeuh Ingin Berpisah dari Rendy Kjaernett
Yang pasti, dalam kesempatan itu, dia menjelaskan kegelisahannya soal kondisi Partai Golkar yang dinilai menurun.
Itu terlihat dari elektabilitas yang saat ini berada di kisaran 6 persen.
Jauh di bawah perolehan suara Pemilu 2019, yakni sekitar 14 persen.
Baca Juga: Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun, Bacaan Sunah Menjelang Satu Muharram
Nah, sebagai kader, dia khawatir Golkar bakal turun kasta menjadi ’’partai gurem’’.
Karena itu, Lawrence dengan tegas menepis tudingan bahwa ada pihak-pihak yang menunggangi di balik wacana munaslub.
’’Saya sudah 46 tahun sebagai anggota dan kader Partai Golkar,’’ jelasnya.
Ditanya apakah upaya mendorong munaslub masih disuarakan setelah dipanggil dewan etik, Lawrence memastikan berlanjut.
Baca Juga: Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun, Bacaan Sunah Menjelang Satu Muharram
Dia menegaskan, Airlangga harus bertanggung jawab atas merosotnya elektabilitas Golkar.
’’Jadi, kita kehilangan sekitar 8 persen. Ke mana itu? Kan kita harus evaluasi,’’ ungkapnya. (far/c18/hud)
Artikel Terkait
Sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto Dinilai jadi Kandidat Kuat Bakal Cawapres untuk Pilpres 2024
Soal Kabar Desakan Digelarnya Munaslub untuk Lengserkan Airlangga, Dewan Pakar Golkar Bilang Begini
Luhut Binsar Pandjaitan Paling Berpeluang Gantikan Airlangga Sebagai Ketua Umum Golkar
Bukan Lewat Munaslub, Bamsoet Mengaku Siap Maju Menjadi Ketua Umum Golkar Lewat Munas
Siap-siap, Kader Golkar yang Mewacanakan Digelarnya Munaslub Terancam Dipecat dari Partai
Elit Golkar Hadiri Apel Siaga Perubahan Partai NasDem, Apakah Bentuk Dukungan kepada Anies Baswedan
Desak Digelarnya Munaslub, Dua Kader Ini Dipanggil Dewan Etik Partai Golkar