Secara aturan, hanya bisa diusulkan mayoritas pengurus daerah maupun evaluasi dari DPP.
Baca Juga: Kelompok Separatis Tembaki Markas Polsek dan Koramil di Papua
Dia mengatakan, pihaknya perlu mendengar penjelasan Lawrence soal alasannya menyampaikan pernyataan itu.
Kendati demikian, dewan etik belum bisa menyimpulkan apakah ada pelanggaran atau tidak.
’’Masih dalam tahap telaah,’’ ucapnya.
Baca Juga: Parpol dan Ganjar Pranowo Mulai Latih Juru Kampanye
Kalau ada indikasi pelanggaran, lanjut Hatta, bisa saja pihaknya memberi sanksi.
Misalnya, ada unsur kesengajaan untuk merusak citra partai.
’’Kalau sudah berat, bisa dicabut KTA (kartu tanda anggota) yang bersangkutan,’’ paparnya.
Baca Juga: Kian Memanas, Dewi Perssik Sebut Rizky Billar Pansos: Tinggal Tunggu Waktu Aja
Sementara itu, seusai pemanggilan, Lawrence mengaku dicecar 20 pertanyaan oleh Dewan Etik Partai Golkar.
Namun, forum itu bukan pengadilan, melainkan klarifikasi.
Dia menegaskan, dewan etik tidak punya wewenang untuk mengadili dirinya.
Baca Juga: Lirik Lagu What Was I Made For? - Billie Eilish, Lagu Ballad untuk Film Barbie
’’Dewan etik mengundang saya, bukan mengadili,’’ tegasnya.
Artikel Terkait
Sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto Dinilai jadi Kandidat Kuat Bakal Cawapres untuk Pilpres 2024
Soal Kabar Desakan Digelarnya Munaslub untuk Lengserkan Airlangga, Dewan Pakar Golkar Bilang Begini
Luhut Binsar Pandjaitan Paling Berpeluang Gantikan Airlangga Sebagai Ketua Umum Golkar
Bukan Lewat Munaslub, Bamsoet Mengaku Siap Maju Menjadi Ketua Umum Golkar Lewat Munas
Siap-siap, Kader Golkar yang Mewacanakan Digelarnya Munaslub Terancam Dipecat dari Partai
Elit Golkar Hadiri Apel Siaga Perubahan Partai NasDem, Apakah Bentuk Dukungan kepada Anies Baswedan
Desak Digelarnya Munaslub, Dua Kader Ini Dipanggil Dewan Etik Partai Golkar