RBG.ID-JAKARTA, Desakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) langsung mendapat respon Dewan Etik Partai Golkar. Dua kader Golkar yang diduga mewacanakan digelarnya munaslub pun mereka panggil.
Pemanggilan Dewan Etik hari pertama digelar dengan memanggil Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Lawrence Siburian, Senin (17/7/2023).
Selain Lawrence, kader yang akan diundang untuk dimintai klarifikasi lainnya yakni, anggota Dewan Pakar Ridwan Hisjam. Ia juga menjadi pihak yang mengeluarkan pernyataan soal dorongan Munaslub.
Baca Juga: Aksi Badut Jalanan di Pintu Tol Sawangan Viral, Kapolsek dengan Pemkot Tak Segan Menindaklanjuti Laporan
Pemanggilan Dewan Etik terhadap Lawrence digelar secara tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat.
Sidang terhadap Lawrence dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan baru selesai pada pukul 13.00 WIB.
Ketua Dewan Etik Partai Golkar Muhammad Hatta mengaku, pemanggilan terhadap Lawrence sebagai bentuk undangan klarifikasi atas pernyataannya yang membuat gaduh internal partai berlambang pohon beringin.
Ia mengaku, meminta penjelasan kepada Lawrence atas wacana Munaslub yang disampaikan kepada media massa beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ulang Tahun Desa Sukamulya Bogor Diramaikan Lomba Gantangan Kicau Burung
“Jika kita juga mendengar, melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip etika. Dan kita lihat itu ada sesuatu yang tidak cocok, kita akan panggil, kita akan undang. Jadi tidak harus selalu ada laporan,” kata Hatta usai sidang Dewan Etik di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (17/7).
Hatta mengungkapkan, dalam forum klatifikasi, Dewan Etik meminta Lawrence menjelaskan latar belakang pernyataannya terkait Munaslub Golkar. Sebab, ia tak menginginkan isu Munaslub menjadi perbincangan luas.
"Kita juga memberikan masukan dan saran agar itu tidak meluas menjadi ruang konflik di wilayah publik. Itu intinya,” tegas Hatta.
Baca Juga: Belum Debut, BABYMONSTER Cetak Rekor Girl Grup Generasi ke-4 Tercepat yang Raih 3 Juta Subscribers YouTube
Hatta menegaskan, pihaknya memiliki wewenang untuk memeriksa terkait dugaan pelanggaran etik yang dilakukan seluruh kader Golkar. Sebab, Dewan Etik mendapatkan mandat dari forum Musyawarah Nasional (Munas) 2019.
Ia pun mengaku, ada banyak aduan terhadap dugaan pelanggaran etik kader Golkar, namun, aduan tersebut ada yang ditindaklanjuti maupun dihentikan.
Hatta menegaskan, setiap persoalan etik bakal diselesaikan menurut kasusnya. Jika memang ada dugaan pelanggaran berat pada kader, sanksi terberat adalah pemecatan dari keanggotaan partai.
"Ada yang dengan sengaja membuat gerakan yang sifatnya merusak partai, itu akan kita kenakan pelanggaran etik berat. Kalau sudah berat, ya tentu yang bersangkutan dicabut KTA-nya dan tidak mendapat penugasan organisasi. Dikeluarkan dari partai,’ ujar Hatta.
Ia mengutarakan, Munaslub bukan forum untuk mengevaluasi program DPP. Ia mengatakan, menggulirkan Munaslub memiliki forum dan mekanisme sendiri.
"Jadi membawa wacana munaslub ke ruang publik, timbul pertanyaan maksudnya apa? Karena arus bawah, akar rumput, menjadi kebingungan,” pungkas Hatta.(jpc)