Satu dua cempaka biru
Tiga empat dalam jabangan
Kalau mendapat kawan baru
Kawan lama dilupa jangan
Saya sependapat dan saya bersyukur, dan saya gembira suasana hari ini, suasana penuh kekeluargaan, penuh riang gembira, penuh dengan saling mengasihi, saling mendukung. Jadi siapapun yang menang kita harus bersatu menjaga negara ini
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh'
Pidato Paslon Nomor Urut 3 Ganjar-Mahfud
'Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat malam, salam sejahtera untuk kita semuanya, Shalom, Om swastiastu, Namo buddhaya, rahayu, salam Pancasila, merdeka.
Yang saya hormati seluruh anggota KPU, Bawaslu, DKPP, terima kasih sudah memberikan sebuah proses kelancaran sampai nomor urut dari masing-masing pasangan sudah ditentukan, dan tentu hadir di sini para pimpinan politi, dari seluruh partai yang saya hormati. Kami senang, riang gembira suasana ini ditunjukkan di depan publik, dan kami ingin itu juga ada dalam hati kita masing-masing.
Saya sangat menghormati situasi ini, tapi izinkan tanpa mengurangi rasa hormat saya untuk menyapa partai pengusung saya. Dari PDIP Ibu Megawati terima kasih, Pak Mardiono dari PPP terima kasih, Pak Hari Tanoe terima kasih dari Perindo, dan Pak OSO dari Hanura, para relawan yang semua hadir, dan seluruh masyarakat Indonesia.
Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan sila ke-3 persatuan Indonesia, kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan. Bapak ibu yang sangat saya hormati, itu lah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan, tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik, publik, pendukung Ganjar-Mahfud saya harap tenang, saya menghormati yang lain, drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Dan malam ini memang seharusnya kita sebetulnya sedang memulai, memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui Pemilu, dan namun melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengarkan banyak pihak. Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan, suasana kebatinan yang muncul di masyarakat. Ada tokoh agama, ada guru-guru bangsa, ada seniman, ada budayawan, ada temen-temen jurnalis, ada para pemred, para aktivis mahasiswa, dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu.
Kewajiban kita bapak ibu untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja, kita harus sampaikan itu. Saya tenang kok, dan kami ini tenang semuanya, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini.
Bapak ibu yang sangat saya hormati, perjalan demokrasi ini memang kadang-kadang lurus, kadang-kadang berliku, seperti aliran air, tetapi percayalah air yang mengalir itu dia akan mengikuti arah batinnya. Dia tidak akan bisa dibendung dengan cara apapun.
Artikel Terkait
Batas Usia Minimal Capres-Cawapres Kembali Digugat, Begini Nasib Gibran Rakabuming
Capres Ganjar Pranowo Beri Janji Bakal Meninjau Ulang Politik Bebas Aktif Indonesia
KPU Umumkan Pengundian Nomor Pasangan Capres dan Cawapres Akan Digelar Besok
Mengukur Visi Ekonomi Capres dan Cawapres 2024-2029, Melanjutkan IKN Tidak Masuk Visi Pasangan Ini
Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres di KPU, 1.318 Personel Disiapkan Untuk Pengamanan