6. Bangun Rutinitas yang Seimbang
Rutinitas harian yang teratur memberikan rasa aman dan kepastian bagi anak. Anak yang memiliki jadwal harian yang seimbang antara waktu belajar, bermain, dan istirahat cenderung lebih disiplin.
Jadwal yang teratur juga membantu anak memahami kapan saatnya melakukan sesuatu, seperti waktu tidur, waktu makan, atau waktu bermain.
Dengan rutinitas yang konsisten, anak lebih mudah mengikuti aturan dan menjadi lebih patuh.
7. Jangan Gunakan Kekerasan
Penggunaan kekerasan, baik fisik maupun verbal, tidak hanya merusak hubungan orang tua dan anak, tetapi juga dapat menyebabkan anak menjadi pemberontak atau merasa tidak dihargai. Kekerasan hanya menimbulkan ketakutan, bukan kepatuhan.
Sebagai gantinya, gunakan pendekatan yang penuh kasih sayang dan tetap tegas dalam memberikan bimbingan.
Anak yang merasa dihargai dan dicintai cenderung lebih mudah diajak bekerja sama.
8. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu cara efektif untuk membangun rasa tanggung jawab dan disiplin pada anak adalah melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
Misalnya, Anda bisa mengajak anak berdiskusi mengenai aturan waktu bermain atau memilih aktivitas di akhir pekan.
Ketika anak merasa memiliki peran dalam keputusan keluarga, mereka akan lebih termotivasi untuk mematuhi aturan yang telah disepakati bersama.
Membesarkan anak yang patuh membutuhkan usaha yang konsisten dari kedua orang tua.
Dengan pendekatan yang positif dan penuh kasih sayang, Sobat RBG bisa menciptakan anak yang tidak hanya patuh, tetapi juga memiliki hubungan yang erat dengan orang tua.***