otomotif

Era Baru Motor Listrik Sudah Dekat! Pajak Murah, Perawatan Gampang hingga Bensin Makin Aneh

Sabtu, 29 November 2025 | 13:20 WIB
Ilustrasi Motor Listrik (Sumber Foto: Website alvaauto.com)
 
RBG.id - Beberapa bulan terakhir, obrolan soal motor listrik mulai terdengar di mana-mana.
 
Dari warung kopi sampai grup WhatsApp keluarga, semua kayak sepakat kalau ada sesuatu yang sedang bergerak cepat di dunia otomotif tanah air, dan kita seolah diminta bersiap tanpa banyak pilihan.
 
Banyak orang yang awalnya cuma penasaran, sekarang mulai bimbang. Masih setia sama motor bensin yang sudah nemenin bertahun-tahun, atau sudah waktunya pindah ke motor yang colok charger dan jalan tanpa suara? Apalagi menjelang akhir 2025 dan awal 2026, isunya makin kencang kalau itu bakal jadi momen emas buat pindah haluan.
 
Nama Fajar Narendra, seorang pegiat otomotif yang baru merintis kanal YouTube, belakangan ikut menyulut percakapan.
 
Baca Juga: Camp Favorit Dekat Banyak Wisata, HTM 35 Ribu Sudah Termasuk Wisata Telaga Batu
 
Dalam videonya yang lagi naik daun, ia membedah alasan kenapa 2026 disebut-sebut sebagai tahun paling masuk akal buat punya motor listrik pertama.
 
Bukan cuma dari sisi teknis, tapi juga dari apa yang paling dekat sama kita: dompet, kenyamanan, dan ketenangan batin.
 
Salah satu alasan paling keras terdengar datang dari isu kualitas bensin. Banyak pengendara ngeluh kalau minuman motor sekarang rasanya makin aneh.
 
Ada campuran etanol yang katanya ramah lingkungan, tapi buat motor-motor lawas, terutama yang masih pakai karburator, efeknya seperti nerima surat cinta yang isinya tagihan.
 
Baca Juga: Cuma 5 Menit Dari Taman Safari, Ini dia Glamping Seru di Bogor
 
Tangki gampang karat, motor mendadak batuk-batuk, dan performanya loyo di waktu yang salah.
 
Motor injeksi memang terasa lebih modern, tapi Fajar bilang konsumsi bensinnya justru bisa terasa makin boros tergantung jenis BBM nya. Di titik ini motor listrik menang telak.
 
Nggak perlu pusing mikirin antrian SPBU, kualitas bensin yang kadang lotre, atau tangki yang perlahan keropos. Cukup colok di rumah, tinggal tidur, paginya siap jalan lagi.
 
Selain urusan bahan bakar, ada hal yang bikin banyak kepala mengangguk, biaya bulanan yang jauh lebih bersahabat.
 
Baca Juga: Kebin Coffee Bogor Jadi Spot Ngopi Clean Aesthetic Favorit Anak Bogor, Cocok Banget Buat Nugas
 
Fajar menyebut pajak motor listrik cuma sekitar tiga puluh ribuan. Betul, tiga puluh ribuan angka yang kalau dipikir-pikir cuma seharga dua mangkok bakso di warung langganan.
 
Sementara itu motor bensin butuh bensin mingguan, oli bulanan, servis berkala, dan kadang biaya tak terduga yang muncul begitu saja.
 
Motor listrik kayak jadi oase di tengah rutinitas itu. Biaya ngecasnya cuma beberapa ribu untuk jarak puluhan kilometer.
 
Buat pekerja yang tiap hari harus bolak-balik kantor atau mahasiswa yang sering pakai motor buat kegiatan kampus, hitung-hitungan ini rasanya seperti dapat potongan harga tanpa perlu nunggu promo.
 
Baca Juga: Pasar Apung Tak Seramai Dulu: Pendapatan Pedagang Turun Drastis
 
Hal lain yang bikin banyak orang merasa “wah ini enak juga ya” muncul dari minimnya urusan bengkel.
 
Mesin motor bensin penuh komponen yang saling gesek dan saling bergantung.
 
Telat ganti oli sedikit saja, drama bisa panjang. Sementara motor listrik cuma bertumpu pada tiga komponen utama: baterai, controller, dan dinamo. Kalau ketiganya sehat, ya sudah, pakai saja sampai bosan.
 
Buat yang sering terburu-buru di pagi hari, motor listrik terasa seperti sahabat baru. Tak perlu pemanasan, tak ada suara knalpot, dan tak ada ritual buka-buka kap kecil untuk cek oli. Tinggal nyalakan dan jalan. Sesimpel itu.
 
Baca Juga: Fresh From The Farm: Produk Susu Asli Dari Perahan Sapi Lokal dan Impor
 
Di balik kesunyiannya, ada satu hal yang justru bikin kaget banyak pengendara, tarikannya. Torsi instan motor listrik itu ibarat mood bagus yang datang tiba-tiba.
 
Begitu gas diputar, tenaga langsung keluar tanpa menunggu RPM naik dulu. Di jalanan padat, sensasi stop and go nya bisa bikin pengendara merasa lebih lincah dan percaya diri.
 
Fajar bahkan bilang kalau motor listrik kadang keliatan kalem, tapi begitu diajak nyalip, lawannya bisa kaget.
 
Karena tenaga motor listrik itu tidak bertahap seperti mesin bensin, melainkan langsung nyodok dari bawah. Ini yang bikin banyak orang mendadak jatuh cinta setelah test ride pertama.
 
Baca Juga: 8 Rekomendasi Mobil Listrik SUV di Indonesia, Harga Mulai Rp300 Jutaan!
 
Tapi tentu saja, bukan berarti semuanya sempurna. Motor listrik itu hening banget, dan kadang justru terlalu hening.
 
Ada momen di mana pejalan kaki atau pengendara lain kaget waktu sadar ada motor tepat di samping mereka. Di gang sempit atau area padat, klakson harus lebih sering dipakai daripada perasaan.
 
Dan untuk urusan banjir, Fajar mengingatkan kita tetap punya batas. Dinamo motor listrik memang dilindungi, tapi tetap ada risiko air masuk kalau terlalu sering dipakai berenang.
 
Begitu karat menyerang bagian dalam, motor bisa mogok total dan perbaikannya tidak semurah mengganti busi.
 
Tahun 2026 memang terlihat seperti babak baru. Infrastruktur makin dibangun, banyak merek baru masuk, harga makin bersahabat, dan teknologi makin matang.
 
Pilihan makin variatif, dan kebutuhan masyarakat makin jelas bergeser ke arah kendaraan yang praktis, hemat, dan minim ribet.
 
Buat para pekerja harian, mahasiswa, dan siapapun yang butuh kendaraan efisien tanpa drama perawatan, motor listrik rasanya semakin masuk akal.
 
Tapi untuk yang masih sering touring jauh dan belum siap dengan jarak tempuh terbatas, pilihan ini mungkin tetap butuh waktu.***

Tags

Terkini