RBG.id - Motor listrik memang sedang jadi idola baru di jalanan. Irit, bebas polusi, nggak perlu ganti oli, dan katanya perawatan lebih murah dibanding motor bensin.
Tapi jangan salah kaprah dulu, sob! Walau tampil modern dan minim servis, ternyata ada tiga kesalahan yang diam-diam bisa bikin dinamo gosong, baterai tekor permanen, dan dompet ikut menangis!
Kesalahan ini paling sering dilakukan oleh pengguna baru yang sok tahu atau pengin motornya tampil lebih kenceng dari pabrikan.
Padahal, main asal modif di motor listrik itu sama aja kayak main api di atas tangki bensin. Satu salah langkah, tamat sudah!
Seorang pengulas otomotif membongkar tuntas tiga kesalahan paling fatal yang sering dilakukan rider motor listrik.
Dan yang pertama ini… bisa bikin motor ngebut gila, tapi mati total seketika!
1. Nekat Ganti Controller, Dinamo Auto Gosong!
Tren baru di kalangan rider motor listrik sekarang lagi gila-gilanya ganti controller bawaan pabrik.
Biasanya mereka kepincut dengan merek aftermarket seperti Voltol atau Nanjing karena bisa bikin motor lari kayak roket.
Baca Juga: Motor Listrik Rp24 Jutaan Ini Punya Fitur Kiamat buat Maling, Mesin Bisa Dimatikan Via HP!
Secara performa, memang hasilnya instan dan motor langsung nyelonong tanpa ampun.
Tapi tunggu dulu… sistem kelistrikan motor listrik bawaan pabrik nggak semuanya siap nerima tenaga brutal kayak gitu.
“Kalau diganti controller nya, kasihan dinamonya. Karena nggak disiapin buat kondisi kencang,” ujar sang vlogger sambil menunjukkan hasil pengukuran suhu dinamo yang melonjak drastis.
Kenapa bisa bahaya?
- Dinamo Kepanasan: Controller baru ngirim arus lebih besar dari kapasitas bawaan. Dinamo pun dipaksa kerja di luar batas kemampuan.
- Lilitan Terbakar: Panas berlebih bisa membuat kawat tembaga di dalam dinamo meleleh dan terbakar.
- Risiko Korslet: Jika isolasi lilitan rusak, arus bisa korslet, bikin sistem motor langsung drop total.
Akhirnya? Dinamo gosong, motor nggak bisa jalan, dan Anda harus siap keluar biaya jutaan rupiah buat ganti dinamo.
Padahal, alasan beli motor listrik biasanya biar hemat. Ironis, kan?
Baca Juga: Dorong Optimalisasi TPA Galuga, Rudy Susmanto Bahas Percepatan Penanganan Sampah Berkelanjutan
2. Baterai Dibiarkan Kelaparan sampai Mati Total
Kesalahan klasik yang sering banget terjadi. Banyak rider masih bawa mindset dari motor bensin: “Ah, santai aja, tunggu indikator baterai tinggal 1 bar baru cas.”
Salah besar, sob!
Motor listrik, terutama yang pakai baterai Lithium-ion atau SLA, punya batas tegangan minimal. Begitu dibiarkan kosong total, sel baterai bisa rusak permanen.
Efeknya:
- Sel Cepat Rusak: Kapasitas baterai bakal menurun drastis.
- Umur Baterai Makin Pendek: Daya simpan cepat drop, jarak tempuh menyusut, dan performa melorot.
- Biaya Ganti Selangit: Harga baterai motor listrik bisa mencapai Rp5 - 10 juta, tergantung jenisnya.
Baca Juga: Bupati Bogor Dorong Hadirnya RPH Modern dan Satu-satunya Bersertifikat Halal di Kabupaten Bogor
Aturan emasnya:
- Cas saat baterai masih 20 - 30% (sekitar 3 bar).
- Jangan tunggu sampai indikator merah atau ikon SPBU muncul.
- Lebih sering ngecas = lebih awet umur baterai.
“Baterai motor listrik itu ibarat tubuh manusia, jangan tunggu lapar baru makan. Cas sebelum habis, biar nggak tekor,” jelas sang reviewer.
3. Nyuci Motor Kayak Mobil, Kelistrikan Auto Korslet!
Percaya atau nggak, banyak motor listrik rusak gara-gara… dicuci sembarangan! Serius, ini bukan lebay.
Motor listrik punya sistem kelistrikan sensitif. Mulai dari port charging, controller, soket baterai, sampai kabel penghubung dinamo. Kalau kena air bertekanan tinggi, bisa langsung korslet total.
Larangan keras:
- Jangan pakai jet cleaner atau semprotan air tekanan tinggi.
- Hindari menyiram area port charger, dashboard, atau ruang baterai.
- Bersihkan cukup pakai air mengalir pelan dan lap lembut.
“Cukup disemprot halus aja, jangan disikat pakai tekanan tinggi. Kalau air nyusup ke controller, wassalam!” tegas sang pengulas.
Sekali korslet, efeknya bisa fatal. Sistem listrik bisa mati total, dan beberapa komponen seperti BMS (Battery Management System) bisa rusak permanen.
Ban Harus Keras, Biar Dinamo Nggak Kerja Rodi!
Selain tiga kesalahan tadi, banyak rider lupa satu hal sepele tapi penting banget: tekanan ban.
Ban yang kempes bikin dinamo harus kerja ekstra buat muter roda, sehingga konsumsi daya melonjak dan baterai cepat habis.
Solusinya, isi tekanan ban sedikit lebih tinggi dari standar pabrikan. Sekitar 35 psi untuk belakang, 32 psi untuk depan.
Emang bantingannya jadi agak keras, tapi performa motor lebih efisien, jarak tempuh makin jauh, dan dinamo bisa awet bertahun-tahun.
Motor Listrik Irit Tapi Manja, Jangan Dipaksa Ngebut!
Motor listrik itu ibarat pasangan sensitif: hemat, lembut, tapi gampang rusak kalau disalahperlakukan.
Pastikan tekanan ban ideal dan lakukan pengecekan kabel secara berkala.
“Motor listrik nggak butuh servis rutin kayak motor bensin. Tapi butuh disiplin. Salah rawat dikit, siap-siap dinamo gosong!” tutup sang reviewer dengan nada serius.
Jadi, sebelum tergoda buat ngoprek motor listrik biar makin ngebut, ingat satu hal: kadang yang cepat itu justru cepat rusak.***
Artikel Terkait
Mobil Listrik Chery Arrizo 8 Kian Diminati, Sedan Besar dengan Tampilan Mewah dan Fitur Lengkap!
BYD Pimpin Penjualan Mobil Listrik China di Indonesia, Gaikindo Catat 31 Ribu Unit Terjual Sepanjang 2025
Motor Listrik Rp24 Jutaan Ini Punya Fitur Kiamat buat Maling, Mesin Bisa Dimatikan Via HP!
Motor Listrik Tiba-Tiba Mati di Tanjakan? Rider Jangan Panik, Ini Trik Gas Lepas Cepat Biar Nggak Mundur dan Aman
Kekinian Dan Futuristik! Vespa KW Ini Punya Fitur Dewa yang Bikin Rider Ogah Pegang Gas