RBG.id -- Pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan masih duduk di kursi Menko Perekonomian, intip isi garasi Airlangga Hartarto disini.
Pada Sabtu, 11 Agustus 2024 lalu, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Keputusan ini diambil untuk memastikan stabilitas dalam transisi pemerintahan yang akan datang.
Berita pengunduran dirinya telah disampaikan dan terkonfirmasi oleh para pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut.
Selain perannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Ia dikenal sebagai penggemar otomotif dan punya deretan koleksi kendaraan mewah bernilai miliaran.
Koleksi Kendaraan Airlangga Hartarto
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 27 Maret 2024, Airlangga Hartarto tercatat memiliki lima mobil.
Belum ada kendaraan listrik yang masuk dalam koleskinya meski pemerintah telah mendorong penggunaan kendaraan listrik bagi pejabat.
Sebagai informasi, total kekayaan Airlangga mencapai Rp454,3 miliar, dengan sebagian besar berupa kas dan setara kas.
Sedangkan aset terbesar kedua adalah tanah dan bangunan senilai Rp113,9 miliar, tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Bogor dengan total delapan unit properti.
Baca Juga: Berawal dari Candaan, Jokowi Bakal Gantikan Airlangga Hartarto Jadi Ketum Partai Golkar?
Artikel Terkait
Bener Engga ya, Raffi Ahmad Calon Cawagub Jateng untuk Pilkada Jawa Tengah 2024, Ini Kata Partai Golkar
Golkar Cari Sosok Pesaing Anies Baswedan di Jakarta, Siapa yang Dipilih ya? Yuk Simak Penjelasan Airlangga Hartarto
PDI Perjuangan Pastikan Tak Akan Lawan Kotak Kosong, Golkar Jagokan Ridwan Kamil di Pilkada DKI
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto Mengundurkan Diri! Ini Sosok yang Digadang Bakal Jadi Penggantinya
Airlangga Hartarto Mundur, Sebut Ingin Jaga Keutuhan Partai Golkar
Jadi Ketum Partai Golkar Sejak 2017, Ini Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Jabatannya
Sepak Terjang Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang Mengundurkan Diri Usai 20 Tahun Berkarir Politik