RBG.ID - Toyota Motor Corporation bakal menggunakan teknologi pengisian baterai Tesla dalam mengembangkan mobil listrik terbaru. Ini memungkinkan mereka memperluas pasar, khususnya di Amerika Utara pada 2025.
Alasan Toyota mengadopsi teknologi tersebut untuk mempermudah konsumennya mengisi daya mobil listrik pada 12 ribu Tesla Supercharger yang tersebar di seluruh Amerika.
Sedangkan untuk model lama, Toyota akan melengkapi dengan perangkat Combined Charging System (CCS). Itu merupakan sebuah adaptor agar soket pada mobil sesuai dengan colokan pada Tesla Supercharger.
Baca Juga: Duh, Bertambah Lagi! Kasus Cacar Monyet Naik Jadi 14 di Jakarta, Kenali Gejala Hingga Pencegahannya
Hal tersebut diharapkan dapat mempercepat perkembangan kendaraan listrik di Amerika Serikat. Begitu juga dengan Toyota yang mengharapkan mobil listrik mereka dapat diterima dengan baik setelah tertinggal dari kompetitornya.
Produsen mobil global, termasuk General Motors dan Mercedes-Benz, juga memutuskan untuk mengadopsi standar Tesla untuk wilayah tersebut. Perusahaan asal Jepang Selain Toyota ada juga Nissan dan Honda, yang memutuskan untuk memanfaatkan jaringan pengisian daya Tesla.
Bukan tanpa upaya, industri otomotif Jepang telah mempromosikan penggunaan standar CHAdeMO. Teknologi itu dikembangkan oleh perusahaan Jepang dan digunakan secara luas di pasar dalam negeri mereka.
Baca Juga: Dijuluki Green Lagoon-nya Bogor, Ini Rekomendasi Curug Murah dan Sepi Yang Cocok Untuk Libur Akhir Pekan
Namun, Tesla terus melakukan pengembangan yang membuat para rivalnya tertinggal dalam hal kendaraan listrik. Hal ini memaksa para kompetitor termasuk Toyota mengikuti jejaknya agar bisa mengimbangi pergerakan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat itu.
Seperti diketahui, Toyota merupakan perusahaan yang menawarkan beragam model kendaraan elektrifikasi. Ini sejalan dengan konsep multi-pathway yang mereka usung, demi memberikan banyak pilihan ke konsumen.
Bukan hanya mobil listrik murni yang ditawarkan oleh Toyota untuk memangkas emisi dari kendaraan, tapi juga penggunaan teknologi hybrid. Bahkan, saat ini mereka sedang mengembangkan mobil bertenaga hidrogen.
Baca Juga: Selain Penyidik, Pegawai KPK Ikut Geledah Rumah Rehat Firli Bahuri di Jaksel, Ini Alasannya
Kendati begitu, Toyota juga mulai fokus pada pengembangan mobil listrik sejalan dengan tuntutan di beberapa negara. Produsen asal Jepang itu juga sedang merancang baterai berteknologi tinggi yang bisa menempuh jarak hingga 1.000 km.
Untuk memperlancar gagasan tersebut, Toyota menggandeng Idemitsu untuk melakukan pengembangan dan memproduksinya. Jika berhasil, baterai tersebut juga bisa dijual ke produsen lain sehingga bisa memberi kuntungan kepada perusahaan.
Artikel Terkait
Yuk, Mengenal 7 Jenis Ban Mobil Berdasarkan Fungsinya
Inilah 5 Cara Menghilangkan Baret pada Mobil, Dijamin Ampuh!
Gara-Gara Laku Keras di Jepang, Mobil Listrik Ini Belum Bisa Masuk Indonesia
Siap Geser Tesla, Produsen Mobil Listrik China Kian Berkembang
Sering Matikan Mesin Motor Pakai Standar Samping? Stop Dari Sekarang Jika Tidak Ingin Hal Ini Terjadi
Ciptakan Inovasi Baru Untuk Baterai Kendaraan Listrik, Honda Ajak Kerja Sama Mitsubishi
Ini Tips Jual Motor Bekas Agar Cepat Laku
Laku Hampir 2.000 Unit di Bulan September, Ini Daftar Mobil Listrik Yang Paling Laris
Yuk Simak Cara Cek Biaya Balik Nama Mobil Online dengan Mudah
Yuk, Simak Beberapa Jenis Baterai Motor Listrik yang Perlu Kita Ketahui