Sampai KTA PSI untuk Kaesang diserahkan langsung di rumahnya, mungkin ini baru pertama kali, saking istimewanya.
Ketiga, arah politik PSI 2024. Sudah bisa dipastikan, PSI tidak bisa menentukan arah arah politik untuk mengusung capres dan cawapres secara mandiri, namun tergantung pada Jokowi.
Baca Juga: Timnas Bulu Tangkis Indonesia Tiba di China, Siap Ulangi Kesuksesan di Asian Games 2018
Kemanapun arah politik Jokowi kesana juga labuhan arah politik PSI.
Sisi lain sangat konsisten menjadikan Jokowi sebagai patron politik, namun disisi yang lain, PSI sangat paradoks, dimana partai yang disimbolkan dengan energi kaum muda, tidak independen dalam menentukan arah politik.
Keparadokan PSI tidah hanya disitu, namun juga menimbulkan kesan PSI menjadi partai konservatif, dimana gerakan partainya bukan berpijak dan bergerak berbasis sistem, namun berbasis tokoh sentral (figur) Keempat, akan terjadi dinamika politik yang memanas antara Jokowi dan PDIP.
Baca Juga: Giring Ganesha Menangis Usai Tiba-tiba Diangkat Jadi Dewan Pembina PSI
Jika keberpihakan PSI dalam menentukan dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presidennya berbeda dengan usungan pasangan calon dari PDIP, maka situasi politik akan semakin memanas antara Jokowi dan PDIP.
Karena ketika dukungan PSI bukan ke ganjar, semakin menjawab spekulasi publik, bahwa jokowi tidak mendukung ganjar.
Walaupun tentu saja masih ada kurang lebih 25 hari untuk sampai pada kejelasan itu. Dan dalam waktu 25 hari itu, berbagai kemungkinan politik masih bisa terjadi. (*)
Penulis :
Yusfitriadi
Founder Visi Nusantara Maju