Kala itu Kediri masih berupa kabupaten belum ada pemisahan wilayah kabupaten dan kota.
Raden Muhammad Machin dibantu Kusni (M. Sanusi) dan T.H.D. Rachmat atau yang memiliki panggilan akrab Om Djie alias Liem Giok Djie.
Beliau adalah seorang petinggi dari PT. Gudang Garam yang memiliki kesamaan dengan Raden Muhammad Machin dalam hal olahraga sepak bola.
Ketika mereka bertemu, munculah kesepakatan untuk mengembangkan pembinaan sepak bola di Kediri.
Riwayat Persik Kediri
Persik Kediri berhasil mencuri perhatian setelah berhasil memboyong Piala Presiden setelah mengukuhkan dirinya sebagai Juara kompetisi Divisi Utama Ligina IX Tahun 2003.
Persik Kediri mampu memupuskan harapan tim-tim besar, seperti PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Persita Tangerang.
Piala Presiden itu kembali diraih setelah Persik Kediri berhasil menjadi Juara kompetisi Divisi Utama Ligina XII Tahun 2006.
Saat itu Persik Kediri berhasil mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Manahan Solo.
Persik Kediri memiliki kans untuk berlaga kembali di Liga Champions Asia 2007 setelah mampu mengukuhkan dirinya untuk kedua kali sebagai juara Liga Indonesia 2006.
Namun, Persik Kediri yang saat itu diperkuat Cristian Gonazales, Ronald Fagundez, dan Danilo Fernando gagal untuk lolos dari babak grup.
Kala itu, Persik Kediri menghadapi Urawa Red Diamonds (Jepang), Sydney FC (Australia), dan Shanghai Shenhua (China).
Sayangnya, Persik Kediri terus mengalami penurunan prestasi sejak dibawah kepemimpinan Dr.H Samsul Ashar.
Artikel Terkait
Sejarah dan Profil Bali United, Berawal dari Samarinda hingga Menjadi Tim Besar di Liga 1
Mengulas Sejarah PSM Makassar, Klub Tertua di Indonesia yang Didirikan pada Masa Penjajahan Belanda
Sejarah Arema FC, Klub Besar Asal Malang yang Berawal dari Dualisme
Sejarah Berdirinya Borneo FC, Satu-satunya Klub Sepak Bola Asal Kalimantan Timur yang Berkompetisi di Liga 1
Profil dan Sejarah PSBS Biak, Klub Asal Papua yang Berhasil Promosi di Liga 1 Usai Penantian Panjang