RBG.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tidak hanya berharap biaya haji yang dipatok Arab Saudi diturunkan tahun depan. Pemerintah juga berharap ada pelonggaran usia jamaah haji. Tahun ini Saudi membatasi usia jamaah haji maksimal 65 tahun. Akibatnya, banyak calon jamaah yang sudah bertahun-tahun berada di antrean yang belum bisa berangkat.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjelaskan, dengan pembatasan usia haji seperti tahun ini, banyak calon jamaah yang tidak bisa diberangkatkan. Meski, sejak awal mereka masuk pemberangkatan musim haji 2022.
”(Relaksasi usia, Red) juga disampaikan menteri agama kepada menteri haji dan umrah (Saudi) agar meninjau ulang hal ini (usia maksimal jamaah haji),” katanya saat dihubungi kemarin (16/8).
Hilman menyatakan, adanya kelonggaran usia jamaah haji juga menjadi aspirasi dari masyarakat Indonesia. Sebab, banyak calon jamaah haji yang pemberangkatannya mundur karena terbentur faktor usia.
Dengan pembatasan usia tersebut, Kemenag berharap calon jamaah dengan usia lanjut bisa bersabar. Calon jamaah dengan usia lebih dari 65 tahun sebaiknya tidak buru-buru memutuskan untuk menarik biaya pendaftaran haji. Sebab, bisa jadi tahun depan pemerintah Arab Saudi tidak lagi memberlakukan pembatasan usia jamaah haji. Kemenag sudah menetapkan bahwa calon jamaah nomor porsi pemberangkatan tahun ini yang keberangkatannya tertunda akibat usia menjadi prioritas tahun depan.
Selain urusan pembatasan usia, Hilman menyoroti penetapan kuota haji. Dia menyebutkan, kuota haji tahun ini hanya sekitar 54 persen dari kuota normal. Yaitu, 100.051 jamaah di antara kuota normal 221 ribu jamaah. Hilman mengungkapkan, dengan kuota yang sekitar separo itu serta tidak ada pemberangkatan haji pada 2020 dan 2021, antrean haji semakin panjang.
Saat menyambut kedatangan kloter terakhir di Solo, Hilman berharap tahun depan kuota haji Indonesia bisa bertambah. Setidaknya kuota haji Indonesia dapat kembali mendekati 100 persen kuota tetap. (jpc)
