nasional

Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Menkes Sebut Terlambat Ditangani

Rabu, 8 Februari 2023 | 22:35 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Raker tersebut membahas mengenai peningkatan capaian bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Bulan Imunisasi Nasional (BIAN), program penguatan pelayanan kesehatan rujukan, serta penguatan pelayanan kesehatan primer melalui pemindaian dan revitalisasi fungsi puskesmas. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com (DERY RIDWANSAH)

RBG.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin buka suara soal kembali terjadinya kasus gagal ginjal akut anak di Jakarta.

Budi menyampaikan, ada dua anak yang dicurigai terpapar gagal ginjal akut, namun hanya satu yang terbukti mengidap penyakit itu.

“Memang kita sudah lama lihat nggak ada kasus, bulan ini ada dua anak yang dicurigai gagal ginjal akut, yang satu sudah confirm tidak, yang satu confirm iya,” ujar Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).

BACA JUGA:Mengenal Jenis-Jenis Komet, Ini Komet Yang Pernah Terlihat di Bumi

Dia menambahkan, memang ada anak yang terkonfirmasi terjangkit gagal ginjal akut, berakhir meninggal dunia karena penanganannya terlambat.

Menurutnya, bila ditangani secara cepat, nyawa anak itu bisa terselamatkan.

“Yang confirm sudah diterima di RSCM (RS Cipto Mangunkusumo Jakarta), sudah terlambat, jadi kita kasih treatment fomepizole, karena obatnya sudah ada, sudah terlambat sehingga pada hari yang sama dia wafat,” kata Budi.

BACA JUGA:Jelang KLB PSSI, Bos Persib Pasang Badan Demi Erick

Menurutnya, pihak RSCM sudah bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengambil sampel darah dari anak tersebut.

Sampel itu dikirimkan ke Labkesda DKI dengan hasil terdapat dietilen glikol dan etilen glikol.

“Sebenarnya RSCM sudah ambil sampelnya, karena di sana banyak dokter anak dan berkerja sama dengan IDAI, kemudian mengirimkan sampelnya ke Labkesda DKI. Hasilnya, baik di di anaknya, darahnya ada dietilen glikol dan etilen dan di sampelnya juga ada dengan kadar yang di atas (ambang batas),” urainya. (*) (jpc)

 

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB