nasional

Komunitas KamiSketsa di Galeri Nasional Indonesia, Menggambar Apa Saja demi Jaga Spirit Berkarya

Jumat, 26 Agustus 2022 | 06:07 WIB
Anggota kamunitas KamiSketsa GalNas berfoto bersama di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (11/9/2022). Sketsa Bambang Harsono berjudul Pasar

Bagian yang paling menyenangkan dari menggambar potret wajah, kata Totok, adalah mengenali karakteristik dan kedalaman jiwa si pemilik wajah. Lantas mengeluarkannya di atas kanvas. ”Wajah dia lebih mudah digambar,” katanya sambil menunjuk Salman. ”Tapi, punya Sampean lebih terlihat kedalamannya. Terutama matanya,” katanya kepada saya.

Totok paling tidak suka menggambar wajah yang tanpa karakter. Yang terlalu rapi dan klimis. Semua fitur wajah seperti rambut, kumis, dan jenggot membantu untuk membentuk wajah yang berkarakter. ”Paling tidak suka menggambar tentara atau aparat yang rambutnya cepak terus rapi gitu,” ujarnya.

Selain potret dan wajah, sebenarnya masih banyak ragam gaya dan preferensi para anggota yang lain. Ada yang hobi menggambar arsitektur bangunan, misalnya, juga lanskap kota.

Wawan sendiri berangkat dari pelukis cat air. Siang itu, selain menggambar sketsa Totok yang sedang duduk dan menggambar wajah wartawan dan fotografer Jawa Pos, dia menambahkan sedikit goresan cat air berwarna abu-abu untuk memberi shading agar sketsa Totok tampak lebih hidup.

Sekali-sekali para anggota komunitas itu mendatangkan para seniman sketsa terkenal untuk mengadakan workshop. Sekali-sekali juga mereka pergi ke luar. Ke gedung-gedung dan lanskap bersejarah di seantero Jakarta, lalu menggambar sketsa bersama-sama. Beberapa hasil tangkapan mata yang lalu turun ke tangan itu kemudian dipampang di ruangan khusus Galnas. (*/c9/ttg)

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB